NILAI-NILAI KEISLAMAN, KEBANGSAAN DAN KEUMMATAN DALAM SYAIR, NASYID, MARS DAN LAGU-LAGU KARYA MAULANASSYAIKH TGKH. MUHAMMAD  ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-ANFANANY

Oleh: Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan. QH., MA
(Alumni MDQH Ke-33 | Sekjend PB NW)

Bagian Keenam: القسم السادس
تنور محفلنا
تنور محفلنا فبدا * كشمس ظهيرة بين الندى
بغر اولى الفضل اهل الندى* دعوناهمو فاجابوا الندا
وشأن الكرام اذا مادعوا * لمكرمة ماانثنوا ابدا
فاهلا وسهلا بطلعتكم * وحيهلا بشموس الهدى
لذاك جعلنا القلوب لكم * ممرا فسيروا بروض الجفون
فليس بطوق اللسان بان * يعبر عما اقر العيون
ولكن نوركمو قد انا * رها وهو من غيركم لا يكون
وأنعشتموا روضنا بالمياه* فبان لذاك اخضرار الغصون
ونهضتنا نهضة الوطن * لبث العلوم مدى الزمن
بفتح مدارس والمعهد * تنير البلاد بلا وهن
فقرآننا دائما فوقنا * كذاك حديث النبى الحسن
فهيا بنا يا بنى ن ت ب * لنيل العلا يا بنى وطن ٢ x

Terjemahan:
ACARA CERIA BAHAGIA
(dapat dilagukan seperti teks aslinya-terjemahan Majlis AWU)
Acara kita bersinar ceria
Laksana mentari dan embun menyapa
Berkah pemilik sifat nan mulia
Kita mengundang dia menyambutnya

Tabiat baik tuk beramal mulia
Pasti mereka kan menghargainya
Selamat datang atas kerauhan
Marilah menyambut surya tuntunan

Moga hatiku hatimu selalu
Menuju kebun terhampar menghijau
lidah tak mampu untuk menyatakan
Semua pesona pusat perhatian

Namun cahyamu bersinar selalu
Yang takkan ada menjelma tanpamu

Kau semai lagi kebun dengan tirta
Terhampar hijau amatlah indahnya

Gerakan kami di Nahdlatul Wathan.
Sebarkan ilmu sepanjang zaman
Buka sekolah serta perguruan
Sinari negeri tanpa keluhan

Quran selalu kami junjung tinggi
Juga setia pada hadis nabi
Marilah Sama warga NTB
Menggapai jiwa wargaku NTB

Prolog
Bernasyid adalah bersenandung akan arti dinamika kehidupan. Nasyid yang lazim diindonesiakan dengan makna lagu sesungguhnya sesuatu yang penting diperdebatkan apakah boleh tidak boleh, tapi yang tak kalah pentingnya Nasyid atau lagu merupakan refleksi historis, refleksi edukasi, refleksi entertainment yang dapat menghilangkan kejenuhan kehidupan terlebih kejenuhan dalam aspek perjuangan kemadrasahan, perjuangan ke-NW-an.

A. Historisitas syair tanawwara mahfaluna.

Nasyid ini masih satu irama historis dengan nasyid ahlan biwafdi zaairin dikarenakan satu substantif makna dalam hal menghormati tetamu ke-nw-an, tetamu perjuangan dan tetamu kebijakan yang muara akhirnya ada pada tumpuan kemajuan NTB.

NTB sebagai salah satu Provinsi yang ada di Indonesia terus menerus dipromosikan oleh Maulanassyaikh ke seluruh mancanegara yang berbahasa Arab di mana lagu ini secara eksplisit menyebutkan
فهيا بنا يا بنى ن ت ب فهيا بنا يا بنى وطني

Berdasarkan teks di atas lagu ini diciptakan oleh Maulanassyaikh setelah NTB terbentuk sebagai Provinsi yang dulunya disebut sunda kecil. Dan tak salah lah jika lagu ini menjelaskan posisi NTB yang bisa bersaing di dunia Internasional yang jauh jauh sebelumnya Maulanassyaikh telah mempromosikannya melalui lagu nasyid tanawwara mahfaluna ini.

B. Nilai Keislaman dalam lagu Tanawwara ini:

Tanawwar: Bercahaya laksana Nur. Nur Adalah simbolisasi entitas keislaman.
من الظلمات الى النور
Tanawwar: memberikan gambaran keislaman yang memberikan pencerahan terhadap kesempurnaan kehidupan dunia dan ukhrawi. Kesempurnaan kebahagian yang disebut sebagai saadataddarain.
Tanawwar: refleksi beragama yang menunjukkan rasa syukur atas nikmat Allah swt yang terulur.
Tanawwar: Wujud kesuksesan yang Allah berikan kepada Maulanassyaikh berupa madrasah NWDI NBDI dan Organisasi NW yang telah bersinar cahaya keilmuan dan keberkahan seantero NTB Bahkan ke Nusantara.
Landasan tercapainya cahaya bintang gemintang dan sinar bulan NW adalah Al-Quran dan al-Hadis. Landasan normatif teologis NW berdasar pada dua pokok utama pedoman keislaman. Inilah yang dimaksudkan oleh Maulanassyaikh dengan sebutan:
فقرآننا دائما فوقنا * كذاك حديث النبي الحسن
konsistensi Maulanassyaikh dalam menjalankan visi misi keislaman yang bersumber dari alquran dan alhadis yang dipraktekkan dalam tradisi Ahlussunnah Wal Jamaah berdampak positif terhadap pergerakan keislaman dan keorganisasian di NTB. Suatu kewajaran jika Maulanassyaikh menyebutnya dengan Tanawwara mahfaluna fa bada kasyamsi zhohirati bainannada.
Ungkapan Sang Sastrawan yang membuktikan kedalaman kebalaghannya dalam mengekspresikan keislaman di tengah masyarakat yang masih belum melek literasi.
Boleh dikatakan bahwa Maulanasyyaikh sebagai salah seorang inspirator literasi terproduktif di NTB ini.

C. Nilai Kebangsaan dalam lagu Tanawwara:

Ungkapan kebangsaan Maulanassyaikh dalam syair ini ada tiga lafazh:
Al-Bilad: تنير البلاد
Cahaya kebangsaan disebabkan karena adanya pergerakan kemajuan tanah air yang diinisiasi oleh sang lokomotif berpikir modern Sang Maulanassyaikh dengan ide-ide pergerakan yang bertumpu pada perjuangan NW
نهضة الوطن فى الخير نهضة الوطن فاستبقوا الخيرات
Pergerakan yang mampu merubah tatanan sosial yang mandeg menjadi tatanan sosial yang terampil produktif dalam berbagai bidang.
Kebangkitan Tanah air sebagai salah satu instrumen penting NW dalam menjalankan misi
نهضتنا نهضة الوطن لبث العلوم مدى الزمن

Wathony: يا بنى وطني

Panggilan kebangsaan Ya Wathoni duhai tanah airku yang secara logika rasional yang tak mungkin bisa menyahut, namun yang dipanggil adalah penduduk bumi penduduk bangsa tanah air yang seharusnya peka dengan realitas sosial masyarakat. Makna sesungguhnya adalah duhai anak anak bangsa khususnya warga NTB untuk terus maju maju maju jangan pernah mundur jangan pernah lemah dalam berjuang.
Motivasi kebangsaan yang membuktikan betapa cinta dan kukuhnya kebangsaan Maulanassyaikh yang selalu mengedepankan nilai nilai luhur kemanusian dan keummatan.

NTB: يا بني ن ت ب
Secara spesifik Maulanassyaikh menyebut Anak anak NTB. Panggilan perjuangan dari segala macam keterbelakangan: Keterbelakangan pendidikan, ekonomi, Sosial dan Budaya. Maualanasssyih memahami hal tersebut sehingga tak henti-hentinya menghimbau memotivasi Anak-anak NTB untuk maju bersama.

D. Nilai Keummatan dalam lagu Tanawwara:

Ungkapan keummatan dalam syair ini terbaca pada bait:
نهضتنا نهضة الوطن لبث العلوم مدى الزمن
بفتح مدارس والمعهد * تنير البلاد بلا وهن
Nahdlatul Wathan adalah organisasi yang secara tufoksinya:
1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan sepanjang masa. (libattsil ulumi madazzamani)
2.Membuka dan mendirikan lembaga pendidikan dan pondok pesantren di setiap tempat di negeri ini.( Bi fathi madarisa wal ma’hadi)
3. Menciptakan suasana damai harmonis di tengah-tengah multikultural kebangsaan dan kebhinekaan NKRI ( wan asytumu raudhona bil miyaah)
4. Menciptakan inovasi inovasi baru dan beradaptif dengan segala dinanika global dan millenial ( kazaaka ihdhirorol ghusun) adaptif dengan literasi sosial global yang tak ubahnya seperti pepohon yang rindang hijau menghijau yang memiliki cabang dan ranting.
Itulah makna Keummatan yang terhimpun dalam simbol Nahdlatain dan nahdlatul Wathan.

Epilog:
NW: Laksana Cahaya yang terus Tanawwar
NW: Laksana Matahari yang selalu menyinari-(Kasyamsi zhahorati bainna nada.)
NW: laksana Embun menyejukkan. (Qathurrnnada wa ballusshoda)
NW: Laksana Air yang selalu menyirami bumi. (Raudhona bil miyaah)
NW: Laksana sebagai penyejuk mata kebahagiaan (Aqorral uyun)
NW: laksana pohon yang memiliki batang pohon, cabang dan ranting.
NW: Identitas Ke-NTB-an kalau bukan karena NW maka identitas NTB tidak secemerlang dan secahaya sekarang ini.
NW : ADALAH WADAH PERJUANGAN YA BANI NTN DAN YA BANI WATHONI. siapa saja dapat bergabung menjadi ya bani wathoni dan ya bani NTB melalui organisasi NW.
(secercah pikiran anak ma’had DQH NW Pancor tahun 1994-1998-yang kini menjadi abdi keislaman, kebangsaan dan Keummatan-alfaqier alhaj fahrurrozi dahlan asnawi).