NILAI-NILAI KEISLAMAN, KEBANGSAAN DAN KEUMMATAN DALAM SYAIR, NASYID, MARS DAN LAGU-LAGU KARYA   MAULANASSYAIKH  TGKH. MUHAMMAD  ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-ANFANANY AL-MASYHUR

Oleh:  Prof. Dr. TGH.   Fahrurrozi Dahlan. QH., MA
(Guru Besar UIN Mataram | Alumni MDQH Ke-33  | Sekjend PB NW)

BAGIAN KESEMBILAN: القسم التاسع

يا ذا الجلال والإكرام

يا ذاالجلال والاكرام * سلمنا والمسلمين
بالنبي خير الانام * وجميع المرسلين

كلنا على الدوام * نرتجى كل المرام
باجتهاد واهتمام * نهضة الوطن فينا

لا نبالي بالفتن * لا نبالى المحن
عندنا خير السنن * نهضة الوطن فينا

لا نبالى بالحسود * لا لا لا والأسود
الحسود لا يسود * نهضة الوطن فينا

معهد القرآن بنا * فادخلوا طالبينا
بسلام آمنين * نهضة الوطن فينا

ن و د إ للعلم * ن ب د إ للسلم
هيا بنا للبرمى * نهضة الوطن فينا

Terjemah:
YANG MAHA TINGGI DAN MULIA
(lagu menyesuaikan dengan lagu aslinya (terjemah majlis)

Yang Maha Tinggi dan Mulia
Selamatkan kami muslim semua

Berkat Nabi Pilihan
Dan Rasul sekalian

Kami harap selamanya
Segala cita-cita

Sungguh dan perhatian
NW kami andalkan

Tak peduli difitnah
Juga tak takut susah

Mulia kami ajarkan
NW kami andalkan

Tak peduli si dengki
Tidak singa nan keji

Si dengki bukan pimpinan
NW kami andalkan

Ma’had Qur’an di kami
Masuklah jadi santri

Damai dan ketentraman
NW kami andalkan

NWDI ladang Ilmu
NBDI damai selalu

Mari menuju Bermi
NW andalan kami.

Prolog:

Doa adalah refleksi kehambaan menuju keilahian yang memanggil kehormatan Ilahi dengan sebutan Ya zal jalaali wal ikrom.
Doa akan terkabul jika diawali dengan panggilan kemuliaan untuk Allah swt. Maulanassyaikh menerangkan bahwa panggilan Doa kepada Allah swt untuk hambanya.

A. Nilai Keislaman dalam syair Yazal Jalaali wal Ikrom.

Makna keislaman yang paling mendalam dalam teks syair ini terdapat pada :
يا ذا الجلال والإكرام سلمنا والمسلمين
بالنبى خير الانام وجميع المرسلين
Ungkapan Selamat untuk diri kita dan selamat untuk seluruh warga muslim di manapun mereka berada. Sembari bertawassul dengan kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad Saw dan seluruh para nabi.

Keislaman yang paling baik dari hal ini adalah memberikan penghormatan kepada siapa saja yang pernah berjasa pada diri kita terlebih-lebih kepada Sang Nabi Mulia Nabi Muhammad saw.
NW mengajarkan kepada kita untuk bertawassul dengan amal shaleh yang diperbuat sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis nabi terkait bolehnya bertawassul dengan amal shaleh yang diperbuat terlebih-lebih kepada sang nabi yang diberikan kemuliaan dan keberkahan total oleh Allah tak apalah bertawassul sesuai ajaran Aswaja NW yang sebagaimana dijelaskan oleh Maulanassyaikh dengan lafazh Binnabi khairil anam.

B. Nilai Kebangsaan dalam syair Yazal Jalali wal Ikrom.

Ungkapan kebangsaan dalam syair ini dapat dianalisa dari bait:
كلنا على الدوام نرتجى كل المرام
باجتهاد واهتمام نهضة الوطن فينا
Untuk capai kejayaan dan kemuliaan tentu harus diawali dengan semangat perjuangan dan obsesi yang kuat untuk menggapai cita-cita.
Cita-cita kebangsaan adalah tercapainya segala yang direncanakan dan diprogramkan.
Dalam upaya ke arah kemajuan dan pemerolehan kesuksesan, Maulanassyaikh menawarkan sikap saling mendukung dan jauhi sifat iri dengki sebab berbangsa dan bernegara tidak akan pernah maju jika warganya saling iri dengki dendam dan tak pernah mau bersama.
Jelas ungkapan Maulanassyaikh
لا نبالي بالحسود. لا لا لا وبالاسود
الحسود لا يسود. نهضة الوطن فينا
Sang pendendam dan sang iri dengki tak akan pernah menjadi baik dan tak akan pernah bisa menjadi pemimpin yang baik.
Bangsa dan negara memerlukan sosok pemimpin yang punya semangat dan cita cita luhur kebangsaan dan keindonesiaan.

C. Nilai Keummatan dalam syair Yazal Jalali wal Ikrom.

Ada empat nilai keummatan yang dapat diambil sari patinya dalam syair ini:
Pertama: نهضة الوطن فينا
Nahdlatul Wathan berada di antara kita. Sebuah ungkapan perjuangan yang tak boleh kita lengah sekejap mata dalam memperjuangkan NW Maulanassyaikh dari segala macam fitnahan dan cobaan.
لا نبالى بالفتن لا نمالي بالمحن
Tak perduli dengan fitnah yang bertubi-tubi dan tak pernah lemah dengan segala cobaan.
NW tetap eksis diantara kita meski diterpa badai yang bertubi-tubi.
Fitnah awal kemerdekaan. Fitnah pergolakan politik. Fitnah persoalan administrasi NW. Fitnah perpecahan antar warga NW. Semua fitnah dan cobaan dalam tubuh NW membuat NW menjadi mateng dalam berjuang menuju kebenaran hakiki.
Maulanassyaikh memberikan penjelasan bahwa NW sukses karena banyaknya ujian-ujian yang dihadapi dan ditempuhnya.

Kedua: Ma’hadul Quran Bina: معهد القران بنا
Medan perjuangan yang paling besar manfaatnya untuk ummat adalah Lembaga Perguruan Tinggi yang khusus menggunakan kurikulum pondok pesantren NW bercirikan Kurikulum Madrasah Al-Shaulatiyah Makkah.
Ma’had Sebuah institusi kebanggaan Maulanassyaikh yang setiap hari beliau mengajar di hadapan para thullab – Thalibat MDQH.

Ladang Keummatan yang paling strategis adalah lulusan alumni MDQH yang siap menjadi mercusuar ummat di segala penjuru tanah air. Ma’had dan alumninya menjadi lokomotif perjuangan ke-NW-an di hampir seluruh Nusantara.

Maulanassyaikh menganjurkan kepada semua warga agar memasukkan putra-putrinya di MDQH agar menjadi pejuang Keummatan yang paling loyal dan istiqomah dalam menjalankan amanah pengabdian kepada masyarakat.
Ini terbukti para santri NW khususnya alumni MDQH di hampir semua provinsi di Indonesia mereka aktif menjadi pelanjut perjuangan Maulanassyaikh.
Ketiga: ن و د ا للعلم ن وب د ا للسلم

NWDI TUK PENYEBARAN ILMU PENGETAHUAN
NBDI UNTUK PENYEBARAN KASIH SAYANG DAN KEHARMONISAN.

Ungkapan Maulanassyaikh tengang NWDI dan NBDI sebagai dwi tunggal pantang tanggal yang harus dikembangkan oleh semua kita demi terwujudnya cita-cita luhur Maulanassyaikh: لاعلاء كلمة الله وعز الاسلام و المسلمين
Kemuliaan Kalimat Allah sekaligus wibawa dan kehormatan NKRI menjadi taruhan amanah bagi kita semua warga NW.

Keempat: هيا بنا للبرمي نهضة الوطن فينا
Bermi adalah gubuk kecil di kelurahan Pancor Selong Lombok Timur. Bermi tempat lahirnya pendiri NWDI NBDI dan NW maka sepantasnya kita untuk terus mengenang jasa-jasa BERMI yang telah berhasil mencetak ribuan santri yang memiliki disiplin ilmu yang bermanfaat terhadap nasib ummat.
Bermi juga semakna dengan berjuang membela Islam bisa juga semakna dengan berjuang bersama ummi atau bisa juga berjuang membersamai diri sendiri dan keluarga besar kita.
Bermi adalah simbol patriotisme kebangsaan untuk tetap Ikhlas Yakin istiqomah dalam setiap draf langkah perjuangan. Itu sebabnya Maulanasyyaikh memberikan penghormatan kepada para kader-kader NW terbaik dan terberkati selamanya.

Epilog:

NW: Ladang berdoa ladang amal sholeh
NW: Konstruksi realitas sejarah yang menyejarah bagi segenap warga tanah air.
NW: tak pernah terhempas oleh badai fitnah dan cobaan karena NW lahir di Bermi sembari mendoakan NW dan warga NW di manapun Mereka berada.
NW: Tak pernah lupa diri meski disanjung oleh ribuan orang tak mmenyetujui proses penyebaran keislaman dan kebangsaan.
NW: adalah simbol keagungan: NWDI untuk penyebaran kaum intelektual dalam berlaga semisal pondok pesantren.
NW:Adalah bentuk pondasi dasar Pancasila yang selalu berdakwah tanpa kenal lelah meski tak udah muda seperti yang dahulu.
NW adalah BERMI. Bermi bersejarah bermi selalu siap siaga uuntuk keberhasilan bersama.
NW adalah memilih kader-kader ummat terbaik untuk kiranya dilanjutkan etape PERJUANGAN, NKRI dalam setiap profesi kita warga NW.
NW: NASIONALISME WAWASAN NUSANTARA
NW: wadah kaderisasi kebangsaan yang paling strategi dan paling bersahaja.

(wallahul muwaffiq wak hadi ila ssabiirrasyad
Wassalamualaikum wr wb) abu elroziqina