“EMPAT BELAS HIKMAH KEMULIAAN PUASA DALAM KAJIAN SYAIKH ALI AHMAD AL-JURJAWY DALAM KITAB HIKMATUTTASYRI’ WA FALSAFATUHU-h. 132- 139”

Dialihbahasakan dan dinukil oleh:
Peof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan.QH., MA
(Pegiat Ngaji Literasi Kitab Kuning- Santri on-line)
************************************************
nwonline.or.id– Lanjutan……

HIKMAH KEMPAT:

الحكمة الرابعة: إن الأطباء أشاروا وقالوا إن الإنسان لا يأكل بجشع ولا يكثر من الطعام لأن ذلك يحدث للمعدة الداء العضال كما ورد : المعدة بيت الداء والحمية رأس الدواء واعط كل بدن ما عودته : وقال بعض الحكماء من أكل كثيرا شرب كثيرا ومن كان كذلك نام كثيرا ومن كان كذلك ضاع عمره.
وإنك ترى الطبيب اذا اراد أن يعطى مريضا الدواء أخلى جوفه من كل شيء ثم باشر التطبيب أو أعطاه طعاما خفيفا على المعدة كاللبن مثلا فالصوم من حيث امساك عن الطعام والشراب فيه صحة للبدن.

Hikmah keempat: Para Dokter, ahli medis mengeluarkan resep dan berkomentar bahwa sesungguhnya manusia tak boleh makan dengan rakusnya dan tak boleh makan terlalu banyak. Karena makan secara rakus dan banyak menjadi penyebab munculnya banyak penyakit berbahaya terhadap lambung /perut.

Sebagaimana dijelaskan dalam Hadis. Perut adalah rumahnya penyakit sementara perut yang kosong pangkal obat kesehatan maka berikanlah setiap anggota badanmu itu sesuai dengan takarannya dan porsinya.

Ahli hikmah berpendapat siapa saja makannya banyak minumnya banyak maka akibatnya banyak tidur dan siapa saja yang banyak tidur tentu umurnya sia-sia tak bermanfaat banyak.

Sesungguhnya Anda bisa lihat prakteknya dokter dan tenaga medis lainnya, Dokter kalau mau memberikan pasiennya obat maka dia kosongkan tenggorokannya dari segala sesuatu baru dia melakukan diagnosa penyakit pasiennya. Atau memberikan makanan ringan untuk persiapan lambungnya seperti minum susu. Maka Puasa dari sisi ini adalah gambaran tentang penahanan diri dari makan dan minum sebagai bukti memberikan kesehatan terhadap jasad-jasmani.

والحكمة الخامسة:
هى أضعاف شهوة الجماع تلك الشهوة التى يستوى فيها الإنسان والحيوان والتى تجد النفس من مقاومتها مشقة فإذا كان الإنسان فقيرا مثلا ولا قدرة له على الزواج وخاف على نفسه الوقوع فى جريمة الزنا فإنه يصوم حتى تضعف الشهوة وترفع عنه مؤنة مصاريف الزواج ومن أجل ذلك قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء.

HIKMAH KELIMA:
yaitu berlipatgandanya dan memuncaknya syahwat seksualitas. Syahwat seksual itu tak ada beda antara manusia dan binantang dan apa yang ditemukan oleh nafsu dari kesulitan untuk mengatasinya. Jika sekiranya manusia itu miskin papa yang tak mampu untuk menikah dan dia khawatir jatuh ke lembah perzinahan maka terapinya adalah puasa karena puasa dapat mengurangi syahwat dan dapat mengurangi beban hasrat pernikahan.

Demikianlah apa yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. Duhai para pemuda siapa saja yang mampu menikah menikahlah karena menikah dapat menjaga dari pandangan mata. Jika tidak mampu berpuasalah karena dapat menjadi obat.

PUASA RAMADHAN MENGAJARKAN KITA UNTUK MENJAGA POLA MAKAN YANG SEHAT AGAR USIA MENJADI PANJANG.
PUASA ADALAH TERAPI PENGEKANG HAWA NAFSU SEKSUALITAS MAKA BERPUASALAH DI SAAT ANDA TAK KUASA MENGEKANGNYA