“EMPAT BELAS HIKMAH KEMULIAAN PUASA DALAM KAJIAN SYAIKH ALI AHMAD AL-JURJAWY DALAM KITAB HIKMATUTTASYRI’ WA FALSAFATUHU-h. 132- 139”

Dialihbahasakan dan dinukil oleh:
Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan.QH.,MA
(Pegiat Ngaji Literasi Kitab Kuning- Santri on-line)
************************************************
nwonline.or.id – Lanjutan……

HIKMAH KETUJUH-KEDELAPAN-KESEMBILAN
الحكمة السابعة:
إن فى الصوم تقوية الإرادة وتغليب حكم العقل على الشهوة فإذا ارتاض الإنسان بذلك ارتياضا تاما واصبح السلطان للعقل لا للهوى كان ذلك من قوة العزيمة ما تصير به من خير الناس

Hikmah Ketujuh:
Sesungguhnya pada esensi puasa itu adalah sebagai peneguh dan penguat motivasi dan komitmen dan juga menjadi pemenangan akal logika dari gangguan syahwat. Jika manusia tetap terlatih dengan latihan yang sempurna maka dia menjadi raja terhadap akal pikirannya bukan oleh nafsunya. Yang demikian ini akan menjadi penopang yang kuat menuju manusia yang paripurna dan sempurna.

الحكمة الثامنة:
مراقبة الله تعالى والحياء منه فإنك كلما اشتهيت شيئا وأنت صائم تركته لله تعالى فتتربى فيك ملكة المراقبة لله عز وجل ويقوى فيك الأحساس بعظيم ألوهيته وملاحظة اطلاعه عليك ولو تملكت هذه المراقبة نفوس الناس جميعا لما وجد شيء من الجرائم ولما استعبد القوى الضعيف ولأصبحت الدنيا تماثل الفردوس فى هنائها وصفائها وطهارة القلوب فيها.

Hikmah kedelapan:
Puasa adalah gambaran pemantauan dan tilikan Allah swt dan ada rasa malu kepada-Nya. Acapkali Anda bersyahwat kepada sesuatu sementara Anda sedang berpuasa. Anda pasti tinggalkan karena Allah swt sehingga Anda tertempa dan terdidik berupa kepemilikan kepengawasaan Allah dan terpatri kuat rasa penghormatan dan pengagungan kemahaesaan Allah dan berikut pengawasan-Nya terhadap gerak gerikmu.
Jika semua jiwa manusia memiliki pengawasan Allah ini, Maka tak akan ditemukan kriminalitas sedikit pun dan manakala orang yang kuat memberdayakan orang yang lemah, Niscaya dunia ini tak ubahnya seperti Syurga Firdaus yang serba enak, bersih, suci hati dari segala penyakit hati.

الحكمة التاسعة:
التذكير بحال الفقرآء حتى تواسيهم وتشفق عليهم وليس يعرف حال المضطر الا من أصابه الإضطرار ولا يحس بما عند الجائع الا من كان جائعا ولا يدرك الألم ذوقا ووجدانا الا من كان فى شدة وقد قيل لبعض الملوك الذين يهمهم أمر الرعية لماذا تجوع؟ فقال لأذكر الجائعين.

Hikmah Kesembilan:
Puasa sebagai pengingat akan kondisi sosial orang-orang pakir miskin sehingga Anda merasa senasib sepenanggungan dengan mereka dan Anda merasa empati dan peduli atas kondisi mereka. Maka tak akan diketahui kondisi susah kecuali bagi orang yang ditimpa kesusahan juga tak akan merasakan pedihnya penyakit kecuali bagi siapa saja yang merasakan pedihnya penyakit itu.
Ada ungkapan pertanyaan kepada sebagian penguasa? kenapa anda berlapar-lapar? Sang Raja itu menjawab. Biar saya ingat dan merasakan bagaimana orang yang lapar itu merasakan laparnya.

Intinya:
PUASA MENGAJARKAN KITA AKAN PENGAWASAN ALLAH.
siapa saja yang selalu merasakan pengawasan Allah dalam hidupnya maka tak ubahnya dia telah menciptakan Syurga Firdaus di lembaran kehidupannya.
Puasa mengajarkan semangat empati sosial untuk berbagi kepada sesama.
Puasa mengajarkan kita kearifan sosial yang membawa kebaikan untuk semua golongan.

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

Edisi: Momot lek bale langgak (لزوم البيوت والرضى بالقوت, Selasa 5 Ramadhan 1441 H/ 28 April 2020- Semoga Ibadah puasa kita diterima oleh Allah swt. Amin)