“EMPAT BELAS HIKMAH KEMULIAAN PUASA DALAM KAJIAN SYAIKH ALI AHMAD AL-JURJAWY DALAM KITAB HIKMATUTTASYRI’ WA FALSAFATUHU-h. 132- 139”

Dialihbahasakan dan dinukil oleh:
Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan.QH., MA
(Pegiat Ngaji Literasi Kitab Kuning- Santri on-line)
************************************************
nwonline.or.id – Next. …….

HIKMAH KESEPULUH & HIKMAH KESEBELAS:

الحكمة العاشرة :
معرفتك نعم الله تعالى معرفة صحيحة فإن الشيء لا يعرف حقا الا عند فقده ولذلك كان المريض يعرف من فضل الصحة مالا يعرفه الصحيح. فالأشياء لا تزال مغفولا عنها حتى إذا فقدت عرفت قيمتها فالنفس لا تعرف مقدار ما كانت فيها من الملاذ إلا إذا حبست عنها حبسا طبيعيا أو صناعيا.

Pengetahuanmu akan nikmat Allah swt dengan pengetahuan yang sebenar-benarnya. Sebab sesuatu itu tak diketahui esensi utamanya kecuali di saat tidak adanya. Sama halnya dengan orang yang sakit dia paling sangat mengerti hakikat keutamaan sehat dibanding apa yang diketahui oleh orang yang sehat sekalipun. Segala sesuatu itu selalu dilupakan bahkan dilalaikan baru terasa fungsinya dan harganya manakala sudah tak ada lagi. Jiwa-Nafsu Syahwah ini dia tak akan mengetahui ukuran apa yang ada pada kenikmatan itu kecuali jika dikekang ditahan baik secara alami maupun direkayasa.

الحكمة الحادية عشرة:
معرفة ضعفك وحاجاتك ومن عرف ضعفه واحتياجه زالت عنه الكبرياء الكاذبة التى لا تليق بمن إذا أخرت عنه شربة ماء ذل وضعف وزالت منه الأنانية التى يريد بها أن يكون إلها لا عبدا وما أضعف عبد ينفعل من أجل أكلة أو شربة فيعرف الأنسان قدره بهذا. رحم الله أمرأ عرف قدره فيتأدب مع الله ومع خلق الله.

Pengenalanmu akan kelemahan dan segala hajat kebutuhanmu. Siapa saja yang mengetahui kekurangan dan kelemahannya berikut kebutuhannya, pasti hilang rasa keangkuhan dan kesombongan juga kebohongan yang tak pantas. Gambaran kelemahan seseorang tatkala ditunda untuk diberikan minum seteguk air niscaya dia merengek dan lemah minta untuk dikasihani.

Mengetahui hakikat kelemahan dirinya dapat menghilangkan sifat ananiyyah (egoisme) diri kayaknya kepingin menjadi tuhan bukan justru menjadi hamba. Alangkah lemahnya hamba dia merintih hanya sebab sesuap makanan atau seteguk air. Disini diketahui ukuran kelemahan manusia. Sungguh Allah merahmati seseorang yang mengetahui ukuran dan takaran dirinya sendiri kemudian dia beradap sopan santun bersama Allah swt dan juga sesama manusia.

Intinya:
PUASA MENGAJARKAN KITA AKAN KELEMAHAN DIRI KITA.
siapa saja yang selalu merasa dirinya tak kuasa atas segala sesuatunya melainkan atas kehendak Allah maka dialah hamba Allah yang tak akan pernah merasa sombong angkuh dalam segala dimensi kehidupannya.

Puasa mengajarkan hakikat kehidupan yang tak bisa hidup dengan keegoisan diri melainkan hidup dengan penuh adab etika bersama Allah dan bersama manusia yang lain.