Nwonline.or.id-3 CARA MENGHINDARI TIPUAN DUNIA BERDASARKAN TINGKATAN KEDUDUKAN MANUSIA
Dalam menjalani kehidupan di atas dunia, manusia akan banyak di hadapakan dengan lika-liku kehidupan yang menipu. Betapa banyak orang yang tertipu dengan gemerlap indahnya kehidupan berharta, akantetapi setelah mereka mendapatkannya dengan melakukan segala cara bahkan sampai melanggar prinsip agama yang mereka dapati tak seperti yang mereka bayangkan, mereka berharta namun tak tak dapat menikmati harta kekayaan yang telah mereka kumpulkan, mereka hidup di bawah aturan dokter yang mengatur segala jenis makanan yang masuk kedalam tubuhnya. Mereka sakit setelah sekian puluh tahun bergelut dengan dunia, mengumpulkan kekayaan dunia, lupa diri, lupa semuanya, yang sampai akhirnya merekapun tidak dapat sedikitpun menikmati apa yang saat ini mereka raih.
Itulah sekiranya sifat dunia, menipu, layaknya fatamorgana ditengah pada pasir yang tandus, yang dilihat oleh mereka yang sangat kehausan, tak sadarkan diri mereka menuju mata air tersebut, namun setelah sampai yang mereka dapatkan hanya sebuah kekecewaan hanya sebuah padang sahara yang tandus. Oleh sebab itu langkah kita dalam menghindari tipuan dunia hendaknya di perhatikan, sehingga kita tidak terjerambab dalam kehinaan dan kekecewaan yang berkepanjangan.
Dalam penjelasan TGH. Anas Hasyri, QH ketika mengajarkan kitab Minhajul ‘Abidin beliau menerangkan tentang 3 cara menghindari tipuan dunia berdasarkan tingkat kedudukan manusia :

1. Tingkatan pertama yakni bagi seseorang yang berakal, cerdas, dan pandai maka baginya cara untuk ia menghindari fitnah dunia cukup dengan ia mengetahui dan berusahan terus menerus untuk mempelajari bagaimana supaya ia benar-benar memahami bahwa dunia adalah musuh Allah, dan menyadari bahwa dirinya adalah orang yang di cintai dan dilindungi oleh Allah, berkat akal dan pengetahuan yang ia miliki. Oleh sebab itu kita menjadi faham bahwa jika tidak akan mungkin bersatu antara musuh dan kecintaan Allah. Jika hal ini dapat difahami secara benar maka bagaimanapun tipuan dunia dengan segala gemerlap keindahannya tidak akan mampu membuat orang tersebut tertipu, karena ia telah menyadari jika ia mencintai dunia dengan akal yang telah Allah anugrahkan kepadanya, berarti ia telah salah besar karena menggabungkan antara kecintaan Allah dan musuh Allah.

2. Tigkatan kedua yakni bagi seseorang yang memiliki semangat dan cita-cita tinggi dalam beribadah, maka bagi orang yang seperti ini baginya untuk menghindari tipuan dunia cukup dengan berusaha menyadari bahwa kejelekan dunia dapat melalaikannya dari perjuangan untuk beribadah kepada Allah, dan dapat menyibukkan pikirannya setiap saat. Sehingga dengan menyadari hal tersebut semangat ibadahnya akan terus-menerus tidak dapat tergoyahkan dengan iming-iming dunia.

3. Tingkatan ketiga bagi orang yang tidak memiliki akal dan semangat ibadah yang tinggi dalam beribadah, maka cukup baginya untuk menyadari bahwa dunia memiliki sifat yang tidak abadi, tidak kekal selama-lamanya, suatu saat pasti akan hancur. Sehingga dengan menyadari hal tersebut ia menjadi sadar bahwa buat apa menyibukkan diri dengan hal yang tidak kekal, yang sudah pasti akan hancur.

Demikian adalah 3 cara menghindari tipuan dunia menurut tingkatan kedudukan manusia, sekarang tinggal kita fahami, dan mencari tahu bahwa kita berada diposisi yang mana, apakah sebagai orang yang ‘Alim dengan ilmu pengetahuan yang telah Allah anugrahkan, atau sebagai orang yang memiliki semangat tinggi dalam beribadah, atau bahkan orang yang tidak memiliki keduanya. Ketiga kedudukan ini sama-sama memiliki cara tersendiri untuk menghindari tipuan dunia.
Semoga bermanfaat. Kurang lebihnya kami mohon maaf, jika ada kritik dan saran yang membangun mohon cantumkan komentar.