7 Harapan dan Do’a TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid kepada kita Ummat Islam akhir Zaman.
==================================
اللهم انا نسألك:
خوف العالمين بك
وعلم الخائفين منك
ويقين المتوكلين عليك
ورجاء الراغبين فيك
وزهد الطالبين اليك
وورع المحبين لك
وتقوى المتشوقين اليك..( انتهى مختصر حزب نهضة الوطن لمولانا الشيخ محمد زين الدين عبد المجيد المشهور ص: ١١٢-١٢٣)
TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID PENDIRI NWDI, NBDI DAN NW |
Jika anda menginginkan keselamatan kebahagian kesuksesan dalam menapaki kehidupan ini maka berpeganglah pada tujuh prinsip:
Pertama: Khaufal aalimiiina Bika-(khauf dan alim-cerdas) sifat takut dan alim. Takutnya orang yang mengetahui Allah adalah orang yang tak akan pernah berbuat dosa sekecil apapun karena dengan kecerdasannya justru tambah takut kepada Allah. Betapa banyak orang yang pinter tapi semakin jauh dari hidayah Allah. Maka Maulanassyaikh memesan kan kepada kita kaum muslimin untuk menjadi orang yang cerdas yang takut kepada Allah (Khaufal alimiiina bika).
Kedua: Ilmal khooifiina minka (Ilmunya orang yang takut yang bersumber dari Allah) Ilmu dan khauf satu kesatuan. Setan tergelincir karena tak memiliki khauf kepada Allah meski dia punya ilmu yang cerdas. Orang yang memiliki rasa khauf pada dirinya maka dia pasti merunduk dan tak kan pernah takabbur. Ingat sifat takbbur bisa menghapus segala kebaikan dan bisa mendatangkan kemurkaan Allah. Maka jadilah duhai anak anakku sahabatku warga nahdhiyyin nahdhiyyat muslimin muslimat hamba Allah yang khaiifin dengan keilmuan yang dimiliki.
Ketiga: Yaqinal mutawkkiliina alaika (Keteguhan keyaqinan orang yang bertekad kuat kepada Allah. YAQIN DAN TAWAKKAL adalah resep hidup di akhir zamanm. Bertubi tubinya cobaan hidup hadapilah dengan penuh keyaqinan dan tawakkal kepada Allah. Itulah kira kira pesan yang ingin disampaikan oleh Maulanassyaikh dalam untaian doa hizib Nahdlatul Wathan ini.
Keempat: Rojaarroghibiina fiika. (Arroja’: Arraghoib fillah) Optimisme harapan penuh Cinta Kepada Allah. Optimisme adalah jiwa yang dilandasi semangat untuk meraih sesuatu yang diinginkan berlandaskan talian cinta kepada Allah. Inilah kunci sukses para waliyullah yang gerakgeriknya beralaskan optimisme dan talian cinta Allah. Maka Kita sebagai kader NW pelanjut perjuangan Maulanassyaikh harus memiliki semangat optimisme yang kuat untuk meraih cita cita besar Organisasi lii’laai kalimatillah wa izzil islam wal muslimin seperti harapan maulanassyaikh di setiap pengajian beliau.
Kelima: Zuhdattholibiina ilaika: (Zuhud-tholab) Kezuhudan dan Pencarian identitas diri) adalah sifat yang sangat relevan di akhir zaman ini. Zuhud sebagai maqom yang tinggi bagi sang sufi menjadi perantara menjumpai Allah dalam ketenangan yang paripurna.
Keenam: Waroal muhibbina laka (Waro dan Hubb) kehati hatian atas materi duniawi dan hubb cinta mendalam yang tak tergantikan dengan cinta duniawi kepada Allah… Ini maqom yang tinggi bagi salik penjalan ketangga kearifan ilahi. Akhir zaman ini harus kita terpelihara dari hal hal yang subhat apalagi haram. Inilah pesan keenam yan Maulanassyaikh sampaikan kepada kita.
Ketujuh: Taqwal mutasyawwiqieena ilaik. (Taqwa dan Syauq) Taqwa dan kerinduan berjumpa dengan Allah. Orang yang rindu berjumpa dengan Allah haruslah memiliki jiwa raqa TAQWA sebagai maqom tertinggi bagi setiap mukmin muslim yang mengharapkan syurga dan redha Allah swt.
Itulah sekilas pesan nasihat dan amanat maualanassyaikh yang bisa kita fahami dari teks Hizib NW yang beliau susun untuk kita amalkan bersama. Semoga bisa kita wujudkan harapan doa Maulanassyaikh ini dalam ferap langkah dan denyut nadi kehidupan kita di akhir zaman ini. Amin.
(Refleksi sufistik dari al-Faqir al-Haj Fahrurrozi Dahlan Asnawi. QH-14012018)
Sumber : Dr.TGH Fahrurrozi Abu Raziqi .,QH.,MA