DELAPAN OBSESI MAULANASSYAIKH UNTUK MENJADI & ber- NW: 
NW AL-MUNTASIB & NW AL-MUHIB
(Kajian Hizib Nahdlatul wathan)

واجعلنا و جميع المنتسبين اليها والمحبين: 
ورثة الانبياء العاملين المخلصين
وافض علينا وعليهم سحائب العلوم الشرعية 
وافتح علينا وعليهم ابواب المعارف اللدنية
وامنن علينا وعليهم بكمال الهداية والتوفيق والاستقامة
واجمع لنا ولهم خيري الدنيا و الآخرة 
وثبت اقدامنا واقدامهم لاعلاء كلمة الدين
واجمع كلمتنا وكلمتهم 
والف بين قلوبنا وقلوبهم أجمعين 
يامجيب السائلين يا غياث المستغيثين يا مالك يوم الدين اياك نعبد واياك نستعين يابديع السموات والارض….. انتهى حزب نهضة الوطن ص: ٦٢-٦٣) 


Maulanassyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid al-Mashur berobsesi, bercita cita mulia, berharap optimis untuk dua kategori berNW. 


Kategori pertama: Ber-NW karena menjadi Almuntasib. Menjadi nasab karena keguruan. Menyusui karena susuan keilmuan. Menjadi tetesan nasab karena silsilah keilmuan dan keguruaan. Menjadi NW karena geneaologi keilmuan yang bersambung. Menjadi NW karena pernah mengaji. Almuntasib inilah yang kemudian dipopulerkan oleh Maulanassyaikh dengan sebutan ABITUREN NW-ALUMNI NW. 
 
Kategori Kedua: NW Almuhib. Menjadi NW bukan semata karena bernasab susuan keilmuan menjadi santri di hadapan Maulanassyaikh dan murid muridnya. Menjadi NW bisa secara majazi karena dilandasi semangat cinta terhadap perjuangan dan pergerakan, keummatan,keislaman, keindonesiaan, kebhinekaan, dan ke rahmatan lil alamiin. Menjadi perekat dalam bingkai perjuangan Maulanassyaikh adalah Almuhibbin. Justru Zona Almuhibbin jauh lebih banyak secara kuantitas dibanding almuntasibiin karena mencakup semua elemen masyarakat muslimin muslimat yang mencintai perjuangan Maulanassyaikh masuk dalam kategori NW Almuhib.
Berdasarkan hal itu, Maulanassyaikh mengharapkan almuntasib dan almuhib NW untuk menjadi:
Pertama: Waratsatul anbiya’: Kita menjadi atau mencontoh para pelanjut misi kenabian. Menjadi Ilmuan yang fungsional Dedikatif tak pamrih. Pejuang NW yang ilmuan. Pejuang NW yang Aplikatif dan dedukatif. Inilah prasyarat untuk menjadi penyebar misi agama dan misi organisasi NW. 
 Kedua: Fuyud sahaib ulum assyariyyah:(Guyuran kesejukan ilmu syariat) Menjadi al-muntasib dan al-muhib harus berlandaskan ulum syariyyah -ilmu syariat. Pondasi utama ber NW adalah memiliki ilmu syariat yang kuat dan mantab. BerNW adalah bersyariat yang benar dan shoheh tentu dengan Mazhab Fiqh Syafii. Menjadi NW harus berlandaskan ilmu syariat. Ilmuan agama yang serbaguna untuk ummat beragama. 

Ketiga: Futuh abwab al-Maarif al-laduniyyah: Tersingkapnya dengan selebar lebarnya pintu ilmu ladunni. Pengetahua
n tidak saja karena faktor usaha manusia (alkasab) namun ilmu juga bisa dengan tampa usaha (almuhab) ilmu tanpa proses itulah yang disebut ilmu laduny. 

Dalam berNW banyak hal yang tidak hanya disentuh berdasarkan akal pikiran namun banyak hal yang sifatnya intuitif bathiniyyah shufiyyah. Dan disinilah NW banyak bergumul dalam setiap kebijakan dan keputusan organisasi.

Keempat: Almannu bi kamalil hidayah taufiq istiqomah. (Anugerah kesempurnaan Bimbingan, Konseling, dan kedisiplinan).
Menjadi NW harus bergerak berdasar bimbingan dan arahan organisasi. BerNW bukan bernafsi nafsi. NW punya Hidayah berupa Ad-ART NW yang mengatur segala urusan organisasi. Taufiq NW adalah penjabaran visi misi NW yang harus diterjemahkan dalam setiap perjuangan NW. istiqomah NW adalah berjalannya khittah dan jalannya perjuangan NW yang dilandasi konsep SAMI’NA WA ATHO’NA sebagai ruh dan inti berorganisasi. Kesuksesan berorganisasi ada pada Sami’na waatho’nanya Al-muntasib-al-muhib. 

Kelima: aljam’u baina khairayaidunnya walakhirah. bernw harus bersifat Tawazun keseimbangan.moderasi kehidupan. Balance antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Menjadi NW mesti harus menjadi orang yang berada. Orang yang sukses dunia sukses akhirat. 

 Keenam: Tsubut alaqdaam 
Keteguhan prinsip dalam berjuang. BerNW adalah berprinsip berjuang. Orang NW adalah pejuang pada bidangnya masing-masing. Teguh tegak berdiri di garda terdepan untuk tegaknya Ajaran agama. 

Ketujuh:Jamul kalimah: Gerakan satukan kata dan tindakan untuk berjuang membela agama nusa dan bangsa. Se visi se misi dalam berNW adalah suatu keharusan untuk menuju kecermelangan dan kemajuan NW. 


Kedelapan: Alulfah baina alqulub: Persatuan dan kesatuan. NW besar karena kekompakan dan persatuan hati dan pikiran. Persatuan secara organisasi persatuan secara ikhwani persatuan secara sesama insani.
Maulanassyaikh memberikan penjelasan bahwa sukses berorganisasi harus dilandasi oleh delapan kriteria tersebut. (Ilmuan. Ahli agama. Ahli firasat.Disiplin. Akodatif. Tegak. Sevisi misi. dan rasa cinta kasih dan persatuan dan kesatuan antara almuntasibiiina dan almuhibbiina. 
(Inspirasi sufistik-jihadik dalam untaian doa hizib NW karya Maulanassyaikh Oleh Alfaqier Alhaj Fahrurrozi Dahlan. QH-15012018.)