www.nwonline.or.id – Ahad, 02 Februari 2020 TGH. Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin yang merupakan putra bungsu dari pasangan Ummuna Al-Mujahidah Hj. Siti Raihanun & TGH. Lalu Gede Wiresentane melangsungkan akad pernikahan dengan mempelai perempuan yang bernama Bq. Yani Permatasakti, S.St yang bertempat di Masjid Jami’ Darul Qur’an Wal Hadist NW di Anjani, akad nikah yang di saksikan langsung oleh ribuan santri dan jama’ah Nahdlatul Wathan kali ini juga merupakan sebuah ajang silaturrahmi organisasi kepada seluruh kader dan warga Nahdlatul Wathan, sebagaimana undangan yang telah beredar telah di beritakan bahwa acara akad nikah bersifat umum kepada seluruh warga Nahdlatul Wathan di manapun berada.
Syaikh Salim Mas’ud Madjid Said Salim Rahmatullah (Putra dari mudir Madrasah Shaulatiyah Makkah Al-Mukarramah) beserta para rombongan lainnya juga ikut serta menghadiri acara akad nikah kali ini, hadir juga para tokoh Ulama’ Nahdlatul Wathan seperti TGH. Zaini Abdul Hannan, Lc., M.Pd, TGH. Sholehuddin, Lc, TGH. Lalu Anas Hasyri, QH., Ash-Shaulatiy, Dr. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA, Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan, MA, dari kalangan Ulama’ muda hadir juga TGH. Adnan Muharris, Lc, TGH. Muhammad Syarqowi, TGH. Iskandar, M.Pd, dan masih banyak tokoh-tokoh besar Nahdlatul Wathan yang menghadiri prosesi akad nikah kali ini.
Raden Tuan Guru Bajang Kiai H. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc., M.Pd.I tiga hari sebelum acara telah memberitahukan bahwa konsep acara kita besok akan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik kepada TGH. Lalu Gede M. Khairul Fatihin karena beliau adalah putra Mahkota terakhir dari Ummuna. Hj. Siti Raihanun ZAM “Kami dari saudara dan keluarga beliau, akan berusaha memberikan yang terbaik pada acara akad nikah yang akan berlangsung besok, karena beliau adalah putra terakhir dari Ummuna dan merupakan satu-satunya yang menjadi anak yatim dulu ketika ayahanda kami TGH. Lalu Gede Wiresentane meninggal dunia” jelas beliau di pengajian rutin Majlis Dakwah HAMZANWADI II Pajang Mataram (29/01/’20)
Kedatangan kedua mempelai di sambut dengan pembacaan do’a pusaka serentak dari pada seluruh santri dan Jama’ah yang hadir di lokasi acara.
Acara formal akad nikah yang di bawakan oleh Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan, MA di buka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh Ustadz. Ridwanullah.
Kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan Fatihah dan Sholatunnahdlatain yang di pimpin oleh TGH. Nashir Abdul Mannan, Lc.
Rangkaian acara selanjutnya yakni khutbah nikah dalam hal ini dibacakan oleh TGH. Zaini Abdul Hannan, Lc., M.Pd.I.
Masuk ke acara inti yakni prosesi akad nikah yang di pimpin langsung oleh ketua KUA Kec. Suralaga dan bapak wali mempelai perempuan, dalam hal ini di sebutkan juga Maskawin yang di minta oleh mempelai perempuan yakni “Seperangkat alat sholat, Mushaf Al-Qur’an, 7 gram emas, buku wasiat renungan masa, thariqat hizib Nahdlatul Wathan, hizib Nahdlatul Wathan, dan uang sebesar 2020 Real”
Adapaun yang menjadi saksi akad nikah kali ini ialah TGH. Lalu Anas Hasyri dan TGH. Lalu Gede Muhammad Ali Wirasakti Amir Murni, Lc., MA.
Gemuruh takbir dari seluruh jama’ah yang hadir menyambut akad sah yang sedang berlangsung, penyerahan maskawin kepada mempelai perempuan disaksikan oleh seluruh jamaah berlangsung khidmat, di tengah acara Syaikh Salim Mas’ud Madji Said Salim Rahmatullah menyerahkan cindra mata kenang-kenangan dari Makkah Al-Mukarramah kepada kedua mempelai, sebagaimana yang di tuturkan oleh Prof. Fahrurrozi bahwa penyerahan hadiah dari putra mudir Madrasah Shaulatiyah di harapkan dapat menjadi wasilah hubungan keberkahan, sehingga dalam perjalanan menjalin bahtera pernikahan mendapat barokah yang terus mengalir. “Semoga dengan penyerahan hadiah dari putra mudir Madrasah Shaulatiyah, dapat menjadi wasilab kebarokahan daripada beliau” jelas beliau.
Dalam nasihat pernikahan yang di sampaikan oleh TGH. Ihsan Safar, QH., S.S beliau memesankan kepada kedua mempelai supaya dalam menjalani kehidupan berumah tangga menjadi sosok suami yang memuliakan istri dan menjadi istri yang memuliakan suami, dengan saling menjaga kehormatan masing-masing “Kunci seseorang menjadi mulia ialah dengan cara saling memuliakan, oleh sebab itu hendaknya bagi seorang istri memuliakan sang suami, begitupula sebaliknya, supaya tercapai hubungan yang harmonis dalam rumah tangga” jelas beliau.
TGH. Lalu Gede Muhammad Ali Wira Sakti, MA dalam sambutan atas nama keluarga dari mempelai laki-laki menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah yang menghadiri acara akad nikah pada hari ini “terima kasih sebesar-sebarnya kami ucapkan atas nama keluarga kepada seluruh jama’ah yang hadir pada pagi hari yang barokah ini” ucap beliau.
Kami juga mengharapkan keikhlasan dari selurub jama’ah yang hadir untuk senatiasa mendo’akan kepada kedua mempelai supaya mendapatkan kebarokahan disetiap langkahnya berumah tangga “Kami juga mengharapkan kepada seluruh jama’ah untuk senantiasa berdo’a, mendo’akan kepada kedua mempelai supaya dalam kehidupan berumah tangga mendapat barokah yang terus mengalir” pinta beliau.
Acara di tutup dengan pembacaan do’a pusaka yang di pimpin oleh TGH. Lalu Anas Hasyri, dan di lanjutkan dengan do’a oleh Syaikh Salim Ma’ud Madjid Said Salim Rahmatullah.(Haris)