Ajun Komisaris Besar Polisi Padli, S.H., S.I.K., MH mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Resor Pidie menggantikan AKBP Zulhir Destrian. AKBP Padli sebelumnya menjabat sebagai Kasubdid Gakkum Dit Polair Polda Aceh. Ia dikenal sebagai sosok yang religius dan santun dalam tindakan, sehingga dalam kepemimpinannya selalu mengedepankan nilai keagamaan serta santun

dalam melaksanakan tugas.

Dengan kepribadian yang santun, tak heran ia disukai oleh masyarakat dan disegani oleh jajarannya. Sikapnya yang religius dan santun ini terbentuk karena ia pernah menempuh pendidikan agama dan menjadi santri Nahdlatul Wathan. Dan tak jarang ia sering mengimami shalat dan mengumandangkan adzan tatkala ia singgah atau menghadiri acara keagamaan di masjid-masjid setempat.

Sebagaimana dilansir dari Serambinews.com, yakni cerita dari pimpinan redaksi Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur yang bercerita tentang pengalamannya ketika ia sedang menunaikan sholat dzuhur secara berjamaah di masjid Istiqomah Kota Bakti, di pusat pasar Lamlo, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie. Zainal Arifin M Nur Arifin sholat dzuhur dan diimami oleh seorang perwira pada saat itu ikut juga bersamanya Muhammad Hadi (Editor Serambinews.com) dan Yuadi (Ajudan Bupati Pidie).

Setelah sholat usai, Zainal Arifin M Nur Arifin bersama rekan-rekannya meminta waktu luang AKBP Padli untuk diwawancarai. Dalam perbincangan singkat dengan Pimred Serambi Indonesia yang disiarkan langsung di laman Facebook Serambinews.com, AKBP Padli S.H., S.I.K., MH, yang kini menjabat Kapolres Pidie mengungkapkan bahwa dirinya adalah alumni pesantren Nahdlatul Wathan, di Lombok Nusa Tenggara Barat yang didirikan oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Pendiri Madrasah NWDI dan NBDI serta Organisasi NW / Pahlawan Nasional).

“Alhamdulillah, kami pernah dididik di pesantren, kami dulu santri di Nahdlatul Wathan dan berguru di TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.” Ungkapnya saat ditanya oleh Pimred Serambi Indonesia.

Dengan berlatar belakang agama, AKBP Padli mengemas suasana Polres Pidie menjadi lebih religious dan selalu santun dalam setiap tugas yang akan dilaksanakan. Ia membuat kebijakan bagi personelnya untuk melaksanakan shalat berjamaah tanpa ada satupun yang diam di dalam ruang kerja serta meninggalkan segala jenis kegiatan tatkala waktu shalat telah tiba.

Kebijakan yang ia buat untuk para personel di Mapolres Pidie untuk melaksanakan salat berjamaah, merupakan bagian dari program “BEREH” yang merupakan singkatan dari Bersih, Religius, dan Humanis.

Tak hanya mewajibkan personelnya untuk shalat berjamaah saja, iajuga mewajibkan personel Polres Pidie untuk melaksanakan shalat dhuha, serta mengikuti kegiatan membaca surat Yasin dan Asmaul Husna yang dilaksanakan setiap hari Kamis.

Program BEREH yang ia inisiasikan ini bertujuan untuk menumbuhkan iman di masing-masing diri personel Polres Pidie.

“Harapan kami dari kegiatan-kegiatan religius ini, dampaknya dari situ nanti akan muncul kontrol diri” ujarnya.

Kapolres menambahkan, bersih yang berada pada awal tagline “BEREH” diwujudkan dalam bentuk bersih tampilan diri, bersih lingkungan kerja, bersih lingkungan masyarakat, dan bersih perilaku.

Sementara Humanis diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku yang sopan santun, ramah dan beretika.

AKBP Padli mengatakan, perilaku hidup bersih, religius, dan humanis ini akan membuat jajaran Polres Pidie mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

“Sebagai pimpinan di Polres Pidie, kami tidak bisa memberikan jaminan kesejahteraan kepada anggota, tapi paling tidak kami bisa memberikan bekal akhirat kepada anggota,” ungkap Kapolres Pidie, AKBP Padli, SH., S.I.K., MH.

 

 

Sumber : Serambinews.com