NW Online |Kamis, 4 April 2019 23:30

Bulan rajab termasuk dalam salah satu asy-hur al-hurum (bulan-bulan yang dimuliakan) oleh Allah SWT. Al-qur’an menyebutkan diantara 12 bulan, ada 4 bulan yang mulia yang memiliki keitimewaan lebih dari bulan-bulan lainnya. Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya : “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (Qs. at Taubah : 36)

Banyak amalan yang bisa  dilakukan untuk mendapatkan kebaikan sepanjang bulan Rajab. Akan merugi bila tak berkesempatan mengamalkannya, karena Rajab merupakan bulan mulia, bulannya Allah SWT.

Tahun 2019  Masehi atau 1440 Hijriyah ini, akhir hari jum’at pada bulan rajab jatuh bertepatan dengan tanggal 04 April 2019 atau 29 Rajab 1440 H.

Selain ada amalan greget di hari jum’at terakhir pada akhir bulan rajab, Hari Jum’at adalah hari yang mulia bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Keutamaan hari Jum’at yang besar menuntut umat Islam untuk mempelajari perintah Rasulullah dan sahabatnya dalam menyambut hari Jumat agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT.

Dalam kitab Kanz An-Najah Wa As-Surur Fi Ad’iyyah Al-Ma’tsurah Allati Tasyrahu As-Sudur  karya al-imam abdul hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qodiir Al Makki Asy-Syafi’i[1] disebutkan sebuah faidah:

مِنْ فَوَائِدِ الشَّيْخِ عَلِيٍّ اَلْأَجْهُوْرِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى كَمَا فِيْ تَرْجَمَتِهِ بِخُلَاصَةِ الْأَثَرِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِأَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً)لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ

Diantara faedah-faedah yang dari Syeikh Ali Al-Ajhuri – rahimahullaahu Ta’ala – sebagaimana didalam terjemah (biografi) beliau dalam kitab Khulashatul Atsar : “Sesungguhnya barang siapa pada akhir Jumat bulan Rajab, saat Khatib berada diatas mimbar membaca:

اللهْ رَسُوْلُ مُحَمَّدٌ  اللهْ رَسُوْلُ أَحْمَدُ

Ahmadu Rasuulullaah Muhammadun Rasuulullaahsebanyak 35 kali. Maka tidak akan terputus rizki dari tangannya dalam setahun itu dalam arti akan Selalu punya rizki dan uang banyak selama setahun penuh.

Tambahan dari pengarang kitab Kanz An-Najah Wa As-Surur:

قال المؤلف رحمه اللهفاعمل يا أخي بكل ما في هذا الكتاب [كنْز النجاح والسرور، من الأدعية التي تشرح الصدرو] فإنها كثيرة الفوائد

Berkata pengarang kitab Kanzun Najaah (Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds): Maka amalkanlah wahai saudaraku apa yang ada dalam kitab ini (Kitab Kanzunnajaah Wassurruur Fil Ad’iyah Allatii Tasyrahushshuduur) karena apa yang ada dalam kitab ini banyak faedahnya. Wallahu A’lam.


[1] Kanz An-Najah Wa As-Surur Fi Ad’iyyah Al-Ma’tsurah Allati Tasyrahu As-Sudur . hal. 146-14. Dar Al-Haawi. Bairut. 2009