Getir Kalbu dalam Sukma (Antologi Puisi Karya Anak Santri)

 nwonline.or.id-Rona senja telah menjingga

Membias melembut di angkasa

Menebar pesona dengan senyum jingga

Perlahan lesap dikeheningan mata

Malam senin tibalah waktunya

Membawa angin lembut menyapa

Mega hitam melalap cakrawala

Aku takut entah kenapa

Gempa datang dengan tiba-tiba

Mengguncang lombok dengan dahsyatnya

Meluluh lantahkan bangunan se isinya

Menindih menghimpit ribuan jiwa

Deburan tembok gemuruh, merentak malam badai di jiwa

Suara alam mulai menangis iringi hati yang getir tak bernada

Peristiwa itu bukanlah sandiwara

Roda nasip memang berduka

Kala itu HIZIB datang di haribanku

Menemani di tempat pelarianku

Yang di sinilah ku temukan ketenangan kalbu

Di ma’had Anjani tempatku mengadu

Malam semakin larut tanpa cahaya penerang

Menyelimuti duka dan isak tangis nan pening

Air mata ini belum lagi kering

Susulan gempa berkali-kali datang tak bergeming

 

Subuh tiba dengan sejuta asa

Tangisan pilu para korban bencana

Melihat rumah rata tak bersisa

Menyisakan kenangan dan air mata

Jeritan anak memanggil ibunya

Isak tangis suami kehilangan istrinya

Tanjung, pemenang, kayangan, gangga

Puing-puing derita masih tercicir disana

Getir kalbu dalam sukma

Ku mengadu pada sang kuasa

Dosa apa yang membuatnya murka

Sehingga bencana datang melanda

 

Deskripsi puisi bebas dari pembaca yaaaaa !, silahkan tulis di kolom komentar.

Mari berkarya, hidupkan imajinasi, membangun angan dan harapan untuk literasi masa depan yang lebih kompeten.

Penulis : Indra Susila Zainab, (Lendang Gagak, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan).