DATA DAN FAKTA SEJARAH PERJUANGAN MAULANASSYAIKH TGKH. M. ZAINUDDIN ABDUL MADJID: PANCALOGI (LIMA) STRATEGI PERJUANGAN TAK TERNAFIKAN YANG TERMAKTUB DALAM DOKUMEN GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENGGALI KHAZANAH, MEMETIK HIKMAH, MENGAMBIL IBRAH MENUAI BERKAH DALAM TITAH FIKRAH, HARAKAH, DAN AMANAH UMMAH NAHDHIYYAH 
Oleh:
Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan. QH. MA
(GB FDIK UIN Mataram, UNW, IAIH NW Lotim, Sekjend PB NW)

nwonline.or.id –

بسم الله وبحمده
Alhamdulillah, Kajian Ke-NW-an kali ini, penulis sajikan untuk semua masyarakat Nahdhiyyiin Nahdhiyyat sebuah analisa dokumen sejarah perjuangan Maulanassyaikh tempo dulu yang tertuang dalam sebuah dokumen penting yang penulis dapatkan di salah seorang delegasi Maulanassyaikh yang diutus ke Kabupaten Lombok Barat masa dulu yang kini menjadi kabupaten Lombok Utara, utasan Maulanassyaikh ini bernama, KENUH. kemudian ditambahkan namanya oleh Maulanassyaikh dengan Muhammad Kenuh, si delegasi Maulanassyaikh ini lahir di Kotaraja 31/12/1955 setelah menamatkan PGA NW 4 tahun 1971, tepatnya pada tahun 1972 Ust. Kenuh ini diperintah menyebarkan dakwah di komunitas masyarakat wetu telu dan masyarakat di Dusun Sumur Pande Lauk Desa Sesait Kec. Kayangan KLU. Lelaki bersahaja yang tak dikenal jejak petualang perjuangannya oleh kebanyakan orang karena memang perjuangannya tak pernah dia pamerkan kepada orang lain. Tak heran jika Maulasyyaikh sewaktu waktu ke Dayen Gunung selalu mampir shalat dan istirahat di gubuk sederhana milik si kenuh sang delegasi Maulasyyaikh itu.

Nah. Dokumen penting ini penulis kaji dari tiga sisi analisis.
Pertama: Deskripsi Dokumen – sekilas Analisis Historisnya.
Kedua: Penegasan Teks Naskah yang termaktub dalam dokumen.
Ketiga: Analisa Keislaman, Kebangsaan dan Keummatan dalam teks/nash yang termaktub dalam dokumen.

Pembaca yang budiman.
Kita bahas satu persatu biar runut dan semoga sistematis biar kajian ini tersuguhkan dengan komprehensif.
Pertama: Deskripsi Dokumen.

Data dalam dokumen ini terdiri dari Delapan (8) item.

Pertama: Warna dasar dokumen ini adalah warna hijau daun, mirip dengan lambang organisasi NW. Foto dengan latar hijau ini bisa jadi kreasi dari fotografer yang saat itu sudah dikenal oleh masyarakat Sasak dengan foto berwarna selain warna hitam putih. Era 1960-an, 1970-an masih dominan foto berwarna hitam putih.

Kedua: Di dalam dokumen ini terdiri dari tujuh (7) teks dan dua (2) gambar penting dan bersejarah.
Ketiga: Tulisan Tengah bagian atas tertulis:
بسم الله الرحمن الرحيم
كهيعص طس ق الر حم ن
Doa khas Maulanassyaikh yang sering beliau ucapkan salam setiap pengajian dan sering ditulis dalam wirid-wirid Nahdlatul wathan, tulisan ini bisa dijumpai di Hizib NW, Thariqah Hizib NW, Wirid Hisnul Mani’, Wirid Benteng Pemuda, Wirid Nur, Wirid al-baqhiyaatusshalihat, wirid sirrurrabbanii bi rinjaani al-anfanni, Wirid Benteng Datok Abdul Madjid, dan Termuat juga di dokumen foto Maulanassyaikh bersama tiga maha guru beliau ( Maulanassyaikh Hasan Massyath, Maualanasssyih Salim Rahmatullah, Maulanassyaikh Sayyid Muhammad Amin Kutbi). Ini yang penulis tahu dan kemungkinan masih banyak dimuat di dokumen wirid yang lain.

Keempat: Foto Tengah: Foto Maulanassyaikh TGKH. M. zainuddin Abdul Majid dengan membawa kitab karya Maulanassyaikh hasan Muhammad Al-Massyath (semoga tidak khilaf, Bughyatul Mustarsyidin, yang Maulanassyaikh M. ZAM sebut dalam wasiat, Maulana alhasan mendoakan tamkin, dalam kitab al-mustarsyidin- Doa tamkin itu adalah,
ما دعوت إلا وأشركت زين الدين معى)
Dan sebelah kiri dengan tangan Maulanassyaikh menyentuh rangka kayu yang diatasnya ada fot bunga dan plakat nama tertulis: Abu Rauhun Wa Raihanun dengan latar warna gambar semuanya warna hitam putih.

Kelima: Di bawah foto Maulanassyaikh tertera gambar masterplan gedung Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah NW dengan tulisan masih menggunakan ejaan Soewandi (mulai berlaku 1942-1972). “Aliyah Pantjor (Tj: C). Artinya bahwa pembangunan gedung tsanawiyah dan aliyah ini dirancang bangun sekitaran tahun 1965-an-sampai era berakhirnya ejaan Soewandi Mei 1972.

Bisa jadi ini era peralihan pembangunan gedung NWDI (yang di gedung Muallimin Aliyah NW yang di Pancor sekarang)- (Yang gedung aslinya entah kemana tak terbersit mungkin di hatinya untuk melestarikan gedung perjuangan bersejarah itu meski harus renovasi atas nama gedung mewah n megah namun bisa dimodif biar gedung aslinya tampak bersejarah-)

Keenam: Di gambar dokumen itu sebelah kanan atau sebelah kirinya Maulanassyaikh tertulis Wasiat yang berbahasa Arab yang ditulis pada tahun 1953 setahun setelah NW lahir sebagai organisasi resmi secara administrasi negara kemudian dibumbuhi tanda tangan khas Maulanassyaikh yang berbahasa Arab dari kanan ke kiri yang kemudian menginspirasi banyak orang untuk menggunakan tanda tangan berbahasa Arab, yang sebelumnya “mungkin” belum pernah dilakukan oleh tuan guru-guru yang lain.

(UNTUK NASKAH WASIAT BAHASA ARAB DALAM DOKUMEN INI, PENULIS TIDAK AKAN BAHAS PADA EDISI KAJIAN INI, INSYA ALLAH AKAN DIBAHAS PADA EDISI KHUSUS NANTI)

Ketujuh: Di sebelah kanan gambar foto Maulanassyaikh tertulis Firman Allah swt yang terdiri dari Empat Ayat yang berbeda-beda dari surat – surat Al- Quran dan diakhiri dengan satu hadis Nabi Muhammad Saw dan doa pernyataan, صدق الله وصدق رسوله الكريم
Kedelapan: di sisi pinggir kanan, kiri, atas, bawah, tertulis Hamzanwadi, Hamzanwadi.. secara berderet, dan tersusun rapi.

Pembaca Yang Budiman

Pembahasan kedua: Penegasan Teks/Nash yang termaktub dalam dokumen.

Dalam teks ini dapat dituangkan kembali dalan kajian ini dengan lengkap sebagai berikut:
Pertama: Surat Al-Anfâl (8): ayat 24.
يا أيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرإ وقلبه وأنه إليه تحشرون. (الأنفال : ٢٤)
Kedua: Surat Muhammad (37): ayat 7.
ياايها الذين آمنوا إن تنصروا الله ينصركم ويثبت أقدامكم (محمد : ٧)
Ketiga: Surat al-Hujurat(49): 15. Dengan redaksi ayat hanya tertulis:
وجاهدوا بأموالكم وأنفسكم فى سبيل الله
Lengkapnya:
إنما المؤمنون الذين آمنوا بالله ورسوله ثم لم يرتابوا وجاهدوا بأموالهم وأنفسهم فى سبيل الله اولئك هم الصادقون (الحجرات : ١٥)
Keempat: Surat Saba’ (34): 39
Tertulis:
وما أنفقتم من شيء فهو يخلفه
Lengkapnya:
قل إن ربى يبسط الرزق لمن يشاء من عباده ويقدر له وما أنفقتم من شيء فهو يخلفه وهو خير الرازقين (سورة سبأ : ٣٩)
Kelima: Hadis Riwayat Imam Bukhari -Imam Muslim RA. dengan redaksi.
اللهم أعط منفقا خلفا اللهم أعط ممسكا تلفا
Lengkapnya:
عن أبى هريرة رضي الله عنه قال إن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما من يوم يصبح العباد فيه إلا ملكان ينزلان فيقول أحدهما اللهم اعط منفقا خلفا ويقول الآخر اللهم أعط ممسكا تلفا (متفق عليه)

Pembaca yang budiman

Pembahasan ketiga:
Analisa Keislaman, kebangsaan dan keummatan dari teks/nash yang termaktub dalam dokumen.

Pada dokumen penting dan bersejarah ini, kita dapat mengkaji dan menggali hikmah, memetik Ibrah menuai berkah sebagai berikut:
Minimal ada lima strategi perjuangan Maulanassyaikh dalam mengembangkan pendidikan, sosial dan dakwahnya yang secara eksplisit tertuang dalam dokumen ini:
Pertama: PERJUANGAN HARUS DIAWALI DENGAN NAWAITU DAN SEMANGAT OPTIMISME.

Hal ini tertuang dalam makna bismillahirrahmanirrahim yang dibarengi dengan spirit rahasia lafaz kafhaayaaaiinshaad.. dst.

Perjuangan tanpa diawali dengan semangat dan komitmen yang kuat serta karena Allah swt dapat dipastikan gagal dan tak akan pernah berkah dan sukses di kemudian hari nanti.
Maulanassyaikh mengajarkan kita agar memulai suatu perjuangan harus diawali dengan bismillahirrahmanirrahim sebagai simbol keberkahan dan kesuksesan.

Kedua: Spirit ayat pertama yang dikutip oleh Maulanassyaikh dalam dokumen ini adalah tentang Dakwah Transformarif -Progesif.
Tak biasa ayat ini dikutip dan disampaikan oleh Maulanassyaikh di kalangan masyarakat namun ayat ini dikutip untuk menjadi pegangan kuat dan teguh bagi siapapun yang siaap bertempur di medan laga.

Ayat ini secara tegas memberikan rangsangan dalam berdakwah itu harus yang
: اذا دعاكم لما يحييكم
Jika berdakwah harus yang yuhyiikum: menghidupkan ekonomi, menghidupkan etika dan budaya, menghidup dan memberdayakan masyarakat. Dakwah tidak lagi konvensional tapi praktikal dan fungsional. Seperti praktek Maulanassyaikh dalam konteks pemberdayaan masyarakat seperti ini.

Ayat ini juga memjelaskan bahwa baru dapat memghidupkan yuhyiikum itu harus mampu mengontrol hati dan perasaannya.
(يحول بين المرإ وقلبه)
Perjuangan di tengah masyarakat harus tercermin dalam kebeningan dan ketulusan hati meski al-mar’i (orang lain) mencibir dan meremehkan. Inilah yang dipegang oleh delegasi Maulanassyaikh itu, Ust Kenuh di tengah masyarakat KLU Tempoe Doeloe sampai sekarang. Banyak orang gagal dalam berjuang karena tak mampu mengontrol diri dan hatinya dan tak mampu menahan cemoohan orang lain yang tak senang dalam perjuangan.
Ayat ini dikutip dan dicantumkan dalam dokumen ini sebagai modal normatif spiritualitas bagi para pejuang keislaman kebangsaan dan keummatan. Ayat ini sesungguhnya memberikan gambaran kehidupan perjuangan dakwah dengan metode yang mengakomodir semua elemen masyarakat agar masyarakat menjadi hidup dalam empat aspek penting.

Hidup Spritualitasnya -Iman Taqwanya
Hidup Sosialutasnya-Amal shalehnya
Hidup Intelektualitasnya-Akal pikirannya
Hidup Emosionalitasnya-kepekaan empatinya

Ketiga: SPIRIT KETEGUHAN PRINSIP DAN KOMITMEN TINGGI TERHADAP PERJUANGAN.
Surat Muhammad ayat 7 ini dikutip oleh Maulanassyaikh yang termaktub dalam dokumen ini menjelaskan bahwa esensi perjuangan harus diawali dengan semangat keimanan dan keikhlasan yang diawali dengan draf langkah perjuangan dengan bahasa simbol: Jika Kalian Menolong Allah swt Allah pasti menolongmu dan mengukuhkan drap langkahmu yang tak akan tergelincir di titian shiratal mustaqiem yang di bawahnya terbentuk luas api neraka yang membara.
Perjuangan keislaman kebangsaan dan Keummatan itu jika dilandasi dengan penuh keikhlasan dan komitmen pasti dilempengkan jalan kesuksesan oleh Allah dengan cara Allah yang tak pernah diprediksi oleh manusia.

Keempat: Spirit Perjuangan dengan Berjuang dengan JIWA DAN RAGA BESERTA HARTA.
Ayat ini dikutip untuk menjadi pegangan kuat dan semangat yang tinggi untuk menginfakkan harta benda yang dimilikinya. Ayat ini dikontekstualisasikan dengan kondisi Maulasyyaikh sedang membangun dan merehab dua madrasah induk NW. Madrasah kelanjutan dari NWDI-NBDI yang sudah disintegrasikan dengan kurikulum pemerintah. Sehingga sangat memerlukan bantuan dan swadaya sosial masyarakat untuk mensukseskan gedung Tsanawiyah dan Aliyah NW Pantjor yang penuh berkah itu.

Ayat ini adalah ayat perjuangan Material dan non material -Perjuangan harta untuk keberlanjutan gedung dan fisik sarana pendidikan dan pengajaran NW.
Artinya perjuangan keislaman kebangsaan dan Keummatan tidak bisa lepas dari dua sisi penting sesi materi dan sesi SDM. INILAH MAKNA AYAT yang dicantumkan dalam dokumen ini.

Kelima: SPRIT FILANTROPI – SWADAYA SOSIAL- KEDERMAWANAN DAN KESETIAKAWANAN SOSIAL.

Ayat dan hadis yang dikutip ini menjelaskan tentang pentingnya berjuang dengan harta benda.

Jaminan Allah bagi siapa yang mengeluarkan sebagaian harta bendanya di jalan Allah, untuk perjuangan agama pasti Allah menggantikan dengan yang lebih banyak dan lebih baik tentu lebih berkah. Laksana dua para malaikat yang setiap pagi turun seraya berdoa dengan redaksi Berikan ganti bagi yang berderma-berikan rugi bagi yang pelit dan demit.

Ayat dan hadis ini dikutip untuk memompa semangat berderma dan berinfak bagi semua kalangan baik Ummat Nahdhiyyah maupun ummat muslimat yang lainnya.

Intinya bahwa spirit perjuangan yang bisa dipetik dari dokumen penting ini adalah
HIKMAH: Kearifan dalam berjuang pasti banyak onak dan duri yang merintangi.
HARAKAH: pergerakan perjuangan harus diawali dengan semangat optimisme dan komitmen yang kuat.

FIKROH: konsep dan teori perjuangan harus dilandasi dengan pemikiran yang rasional dan terkendali.
IBRAH: begitulah tata cara perjuangan ulama ulama terdahulu, yang siap tempur di medan laga dengan mengorbankan jiwa raga dan materi yang dimilikinya.
BERKAH: menuai keberhasilan itu tidak akan tercapai tanpa keberkahan yang menyertainya.
Berkah perjuangan Maulanassyaikh adalah berkah yang bisa mengalir ke setiap relung hati dan pikiran para pelanjut Perjuangan Ke-NW-an yang terbingkai dalam derap langkah keislaman, kebangsaan, keummatan dan keindonesiaan bahkan ke-universal-an.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Catatan ini penulis hadiah kan untuk siapa saja yang bisa menghargai perjuangan agama meski hanya mampu mengajarkan alif ba’ ta’ di tengah masyarakatnya.
(Ditulis di pelataran Ponpes DARUNNAJIHIN NW BAGIK NYALA – SAKRA BARAT LOTIM-21-06-2020) ABU ELROZIQINA