NW Online| Senin, 14 Januari 2019 08:00
Hari Senin merupakan sebuah hari yang sangat istimewa, baik keistimewaan khusus kepada ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ataupun Nabi Dawud AS dan para ummatnya. Kekhususan bagi ummat Nabi Muhammad saw bahwa hari senin merupakan hari yang sangat istimewa dan spesial, baik dalam konteks sejarah maupun amaliah. Hari senin adalah hari yang sangat baik untuk bepergian dan berdagang. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, ketika Rasulullah SAW ditanya tentang kesitimewaan hari senin, Rasulullah SAW menjawab melalui sabdanya:
يوم سفر وتجارة قالوا كيف كيف ذالك يارسول الله ؟ قال لان فيه سافر شيث النبي عليه السلام للتجارة وربح في تجارته
Artinya: “Hari senin adalah hari untuk bepergian dan berdagang. Para sahabat bertanya, kenapa begitu ya Rasulullah? Rasulullah SAW menjawab, karena pada hari Senin Nabi Syits AS pergi untuk berniaga dan berhasil mendapat laba dalam perniagaannya.”
Diantara amaliah yang dikerjakan pada hari senin adalah Puasa Sunnah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat antusias berpuasa pada hari senin. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari ‘Aisyah ra, ia mengatakan:
كان النبي صلى الله عليه وسلم يتحرى صوم الاثنين والخميس
Artinta: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari senin dan kamis.”
Maka puasa pada hari senin hukumnya adalah Sunnah Muakkad. Hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan lainnya menjelaskan tentang alasan puasa sunnah:
تعرض الاعمال يوم الاثنين والخميس فأحب ان يعرض عملي وانا صائم
Artinya: “Semua amal disampaikan kepada Allah pada hari senin dan kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedang aku dalam keadaan berpuasa”.
Amal perbuatan yang dilakukan pada hari Jum’at, Sabtu, Ahad dan Senin disampaikan kepada Allah secara ijmaly (umum) pada hari Senin. Sedangkan amal perbuatan yang dilakukan pada hari Selasa, Rabo dan Kamis disampaikan pada hari Kamis.
Dalam kitab Al-Bujairomi, As-Syaikh Al-Imam Ibnu Hajar mengatakan, amal perbuatan manusia disampaikan kepada Allah ada yang secara ijmaly (umum) dan ada yang secara tafshily (terperinci). Secara ijmaly (umum), amal perbuatan disampaikan kepada Allah dalam satu minggu dua kali, yaitu hari Senin dan Kamis. Dalam satu tahun disampaikan dua kali, yaitu pada malam Nihfu Sya’ban dan malam Lailatul Qadar. Sedangkan penyampaian secara tafshily (terperinci) dilakukan dalam sehari semalam dua kali, yaitu siang dan malam.
Banyak kejadian dan peristiwa yang terjadi pada hari Senin. Baik yang membahagiakan ataupun yang memilukan. Pada hari Senin kekasih tambatan hati, hamba paling mulia, pemberi syafaat dunia dan akhirat lahir kedunia ini. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lahir pada hari Senin, tepatnya pada malam Senin (menjelanga fajar subuh), tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 527 Masehi.
Dan pada hari Senin pula Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul Awwal. Dalam kitab “Nihayatuz Zain” disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasllam dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Rasul pada hari Senin, keluar dari gua Tsur menuju Madianh pada hari Senin, sampai di Madinah pada hari Senin dan beliau wafat pada hari Senin. Wallahu a’lam. (Ibnu Rustam)
#NWOnline #NWCreativeMedia