NW Online | Ahad, 16 Juni 2019 06:00

Ada tiga warisan dari berbagai warisan Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Al-Anfanany yang penting dikaji dan dijadikan pegangan yakni ilmu dasar, wasiat, dan doa. Kita akan mengkajinya satu persatu dan berkelanjutan. Yang pertama adalah ILMU DASAR.

  1. Ilmu Dasar

Ilmu dasar adalah nama ilmu hikmah yang diijazahkan oleh Maulana al-Syaikh sebagai dasar dari seluruh ilmu. Ilmu hikmat itu berbunyi :

3x  الحمد لله  

 نهضة الوطن في الخير

 نهضة الوطن فاستبقوا الخيرات

 الشيخ محمد زين الدين عبد المجيد ألأنفناني

الشيخ السيد محمد أمين الكتبي, أمين, أمين, آمين 

Ilmu Dasar berisi tiga komponen yakni, pertama bacaan alhamulillah tiga kali. Kedua, sebutan “ Nahdlatul Wathan”, dengan dua kebaikan di dalamnya yakni Nahdlatul Wathan filkhair dan Nahdlatul Wathan fastabiqul khairat. [Nahdlatul Wathan dalam kebaikan Nahdlatul Wathan berlomba dalam kebaikan]. Substansi ketiga adalah nama dua ulama yakni Maulana al-Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan Asy-Syaikh Sayyid Amin Alkutbi, lalu disusul kata amin, amin, dan ditutup dengan Amin.

Dua kata amin yang pertama adalah nama bagi Maulana al-Syaikh Sayyid Amin al-Kutbi, sedangkan kata aamin dengan bacaan panjang pada alifnya adalah ucapan penutup laksana aamin diujung al-Fatihah. Nama Maulana al-Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dilengkapi dengna gelar al-Anfanany, bukan gelar yang lain. Dalam kitab maupun ilmu hikmah karangannya tampaknya beliau lebih berkenan dengan gelar al-Anfanany. Sesuai panggilan guru besarnya kepadanya, terutama surat-surat Maulana al-Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath.

@Nama lengkap Sayyid Amin adalah al-Syaikh Assayyid Muhammad Amin bin Muhammad Amin bin Muhammad Shalih bin Muhammad Husein al-Kutbi al-Hasani al-Hanafi.

Ilmu Dasar adalah ilmu yang men-dasar-i upaya “menjadi” warga NW, menjadi ulama, menjadi orang shalih. Secara visiologis, dasar ilmu orang NW adalah Nahdlatul Wathan dalam kebaikan. Misinya adalah Nahdlatul Wathan bermusabaqah berbuat baik. Startegi dan jiwanya adalah kebaiktian pada guru yakni al-Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid al-Anfanany dengan melanjutkan sanad keberkahan kepada al-Syaikh Assayyid Muhammad Amin al-Kutbi.

Pesan tersirat ilmu dasar adalah bagaimanapun alim dan tingginya titel jangan sampai lupa kepada ilmu dasar yakni kebaktian pada guru melalui usaha memperbaiki dan mengembangkan Nahdlatul Wathan. Kemajuan (istibaq) yang diusahakan dalam berbagai profesi bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata namun diarahkan untuk kebaktian dan kebaikan Nahdlatul Wathan sebagai tanda kebaktian kepada guru. Kebaktiian semakin bertambah dan bertambah terus sampai hari kiamat. Amin.

Itulah Ilmu Dasar, dasar dari semua ilmu yang faidahnya dapat dari ijazah. Dahulu ahli ijazah (al-mujiz) untuk ilmu hikmah ini, adalah Maulana al-Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Ijzah ilmu hikmah nan mulia itu kini bisa dapat diperoleh dari Ummi yakni Ummi Hajjah Siti (Sayyidati) Raihanun Zainuddin Abdul Majid.

Sumber: Buku Pertama Trilogi Cinta Maulana “Menyusuri Keagungan Cinta Maulana” (Catatan Murid Maulana, dari Majlis Al-Aufiya’ wal-Uqala’)