INDAHNYA HIDUP INI DENGAN UJIAN YANG KITA TERIMA (Syaikhuan Hamzanwadi II)

Kita tidak akan bisa menghindari musibah karena musibah itu akan selalu menghampiri setiap orang entah itu orang awam, orang alim, orang soleh atau bahkan waliyullah sekalipun. Dan musibah itu akan menimpa seseorang sesuai kualitas keimanan seorang hamba.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ TANPA diuji?! Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta“. (QS. Al-Ankabut: 2-3).

Baca juga:

“IKHLAS” Penentu Diterimanya Amal

Ketahuilah bahwasanya ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada orang-orang yang beriman pada haikaktnya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dan musibah yang berfungsi sebagai penggugur dosa-dosa itu ialah apabila disertau dengan penuh keimanan dan kesabaran.

مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

“Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim melainkan Allah akan menghapus (dosa orang itu) dengannya, bahkan duri yang menyakitinya sekalipun”.

Jadi, tidaklah cinta Allah itu semakin besar terhadap hamba-Nya kecuali ujiannya semakin berat. Karena dengan uian-ujian tersebut seorang hamba akan semakin naik derajat, kedudukan dan kemuliaannya di sisi Allah SWT.

Rasulullah saw. bersabda :

 مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. atau dihapuskan kesalahannya dengannya.” HR. Bukhori dan Muslim).

Wallahu a’lam.