Adalah seorang wanita muslimah asal Maroko tinggal bersama kakak laki-lakinya di Paris. Kakaknya itu bekerja disebuah maskapai penerbangan. Pada suatu Waktu wanita itu ditimpa penyakit aneh. Dia tidak bisa melihat manusia, tetapi selain manusia bisa dilihatnya dengan jelas sedangkan pendengarannya masih normal. Kakaknya yang juga menganut Agama Islam itu telah membawa adiknya berobat kemana-mana. Ada empat Negara yang sudah mereka kunjungi untuk berobat termasuk Amerika, tetapi penyakit aneh itu tidak kunjung sembuh. Maka berencanalah sang kakak mencari paranormal, lalu pergilah mereka ke Thailand dan ikut pula bersama mereka seorang nasrani yang menjadi stafnya di Kantor Maskapai Penerbangan di Paris. Di Bangkok mereka menginap disebuah Hotel di luar kota. Pada suatu sore mereka keluar hotel untuk mencari paranormal. Ditengah jalan mereka bertemu dengan seorang petani berpakaian lusuh dan bertopi robek membawa bajak. Sang kakak bertanya kepada orang itu.: ‘’dimanakah ada paranormal disini?’’ lalu dia menjelaskan penyakit adiknya. Orang itu berkata: ‘’berobatlah pada orang ini di Lombok”, sambil memperlihatkan selembar foto. Foto itu langsung diambilnya dan ketika dia memperhatikan foto itu, tiba-tiba hilanglah orang itu.

 

Kemudian bertolaklah mereka ke Indonesia dan mendarat di bandara Ngurah Rai Denpasar. Dibandara mereka bertemu dengan penjual Es, Akmaludin namanya, berasal dari Kembang Kerang Lombok Tengah. Sang kakak bertanya : ‘’kenalkah engkau dengan orang ini?’’, sambil memperlihatkan foto itu. “O, ini adalah foto Guru saya’’, jawab akmaludin. Orang itu kelihatan ragu-ragu, lalu penjual e situ mengajak mereka ke tempat kosnya. Setelah sampai dia langsung mengambil foto Maulana Syaikh yang persis sama dengan yang dipegang oleh orang itu, lalu ditunjukan kepada mereka. Maka yakinlah mereka. Lalu mereka mengajak Akmaluddin ke hotel. Di Hotel mereka merencanakan keberangkatan ke Lombok.
‘’Kalau kita berkunjung ke Guru saya, wanita harus berjilbab’’. Kata Akmaluddin.

Sesudah wanita itu dibelikan jilbab maka berangkatlah mereka ke Lombok dan mendarat di Bandara Selaparang Mataram. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dan singgah sebentar pada keluarga Akmaluddin di Kembang Kerang. Selanjutnya mereka berangkat ke tempat kediaman Maulana Syaikh di Lombok Timur. Sesudah sampai, kakak beradik itu diterima langsung oleh Maulana Syaikh, sedangkan yg beragama nasrani menunggu diluar.

Maulana Syaikh mengobati orang itu dengan do’a dan sebotol minuman dan orang itu Bliau suruh mengamalkan Wirid singkat. Orang yang sakit itu langsung meminum air itu sedikit sekaligus membasuh mukanya. Stelah pamitan mereka berangkat menuju Kuta Lombok Tengah. Sesampai di Kuta mereka masuk Hotel. Di hotel itulah wanita maroko yang sakit itu kembali meminum air dari Maulana Syaikh itu dan membasuh wajahnya. Dengan izin Allah Yang Maha Kuasa orang itu langsung sembuh. Dia bisa kembali melihat manusia. Karena luapan gembiranya dengan tiada disengaja dia langsung merangkul akmaludin yang telah berjasa membawanya ke hadapan Maulana Syaikh TGKH.MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID, sehingga dia sembuh dari penyakit yang sudah lama dideritanya itu.
Demikianlah penuturan TGH. Hayatuddin, BA. Salah seorang murid Maulana Syaikh yang berdomisili di kembang kerang Lombok tengah. Dia adalah paman dari akmaluddin. Sumber: Buku Kumpulan keramat Maulana Syaikh TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJDID