NILAI-NILAI KEISLAMAN, KEBANGSAAN DAN KEUMMATAN DALAM SYAIR, NASYID, MARS DAN LAGU-LAGU KARYA MAULANASSYAIKH TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-ANFANANY AL-MASYHUR
Oleh: Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan. QH., MA
(Guru Besar UIN Mataram | Alumni MDQH Ke-33 | Sekjend PB NW)
BAGIAN KESEPULUH: القسم العاشر
KAMI BENIHAN
Kami benihan Nahdlatul Wathan yang setia
Mengorbankan jiwa membela nusa dan bangsa
Agar umat seluruh bersatu raga.
Marilah kita hindarkan pengaruhnya setan durhaka.
Teguhkan hati janganlah mundur
Walau setapak kaki.
Reff:
Serta tulus ikhlas kepada Tuhan
Jangan tinggi karena puji
Mari kita lengapkan.
Agar Nahdlatul Wathan yang perwira
Hidup makmur serta jaya
Dalam aman sentosa 2x.
Prolog:
Lagu ini salah satu lagu yang diabadikan sebutannya dalam buku Wasiat Renungan massa karya Maulanassyaikh:
Kalau anakku masih ingatkan
KAMI BENIHAN NAHDLATUL WATHAN
Pasti ta’ suka tinggalkan barisan
Pasti memihak Nahdlatul Wathan. (WRM: bait: 6 hal. 68)
Kami Benihan terkandung maksud sebagai lagu pengakuan diri sebagai Anak-anak nahdhatul Wathan.
Benihan Nahdlatul Wathan panggilan kesayangan Maulanassyaikh untuk para kader-kader NW dan seluruh warga besar alumni/ abituren NW.
A. Nilai Keislaman dalam lagu Kami benihan.
Ada ungkapan keislaman secara jelas Maulanassyaikh menyebutkan:
Marilah kita hindarkan pengaruhnya setan durhaka.
Hindari godaan syetan : Perintah Allah untuk menjauhi godaan syetan karena syetan adalah asal muasal dosa kemanusiaan.
Perjuangan keislaman akan terhambat jika ada godaan syetan yang terkutuk. Menggoda perjuangan memang menjadi tugas syaitan maka Maulanasyyaikh memberikan nasihat agar semua benihan Nahdlatul Wathan siap siaga menjadi penentang syaitan.
Serta Tulus ikhlas kepada Tuhan
Jangan tinggi karena puji
Anjuran keikhlasan adalah parameter keberhasilan dan keberkahan sebab Maulanassyaih menetapkan trilogi perjuangan : Yaqin Ikhlas Istiqamah.
Benihan Nahdlatul Wathan harus memiliki ciri khas:
Pertama: Tawaddhu’: Merendah hati adalah sifat kebaikan hati yang siaap berjuang karena tidak ada keangkuhan dan kesombongan kepada siapapun.
Kedua: Mukhlis: Tulus Ikhlas: Resep perjuangan yang paling esensi adalah keikhlasan hati nurani dalam kebaikan dan kebangsaan.
Ketiga: Muqowwi: Pejuang yang kuat dalam perjuangan tak akan mundur walaupun setapak karena perjuangan keislaman membutuhkan kekuatan fisik dan kekuatan mental.
Keempat: Mujahid -Musaid: Berkorban Demi Bangsa dan Agama. Ini adalah identitas Benihan NW.
B. Nilai Kebangsaan dalam lagu Kami Benihan.
Ungkapan kebangsaan Maulanassyaikh dalam lagu ini adalah:
Mengorbankan jiwa membela nusa dan bangsa
Agar umat bersatu raga
Pengorbanan Jiwa Raga adalah ungkapan heroik Nasionalis sang Maulanassyaikh untuk memompa semangat kebangsaan dan semangat juang para benihan Nahdlatul Wathan.
Lagu ini menggambarkan betapa pentingnya pengorbanan jiwa raga sang mujahid agama sang mujahid Benihan NW. Agama dan bangsa tak bisa dipisahkan dari pengorbanan jiwa raga dan pengorbanan waktu dan kesempatan.
Menuju perjuangan NW seperti ini Maulanassyaikh memberikan nashihat dengan mentakhsis murid-murid NW DI NBDI dan NW dengan panggilan Duhai benihan Nahdlatul Wathan.
C. Nilai Keummatan dalam lagu Kami Benihan.
BENIHAN NAHDLATUL WATHAN YANG SETIA
penegasan akan kesetiaan loyalitas samikna wa athokna dalam khittah organisasi, khittah berbangsa dan bernegara.
Janganlah mundur walau setapak kaki:
Menggambarkan perjuangan NW perjuangan kebangsaan tidak boleh mundur walau sejengkal. Karena ruh perjuangan terletak pada komitmen keislaman, kebangsaan dan keindonesiaan.
Epilog:
NW: pengorbanan jiwa raga
NW: ketundukan hati tak congkak
NW: ketulusan hati dalam berjuang
NW: keperdulian sempurna untuk agama nusa dan bangsa