Sholawat Nahdlatain atau sholatun Nahdlatain adalah sholawat karangan Almagfurulah Maulanasyaikh TKGH. M. Zainuddin Abdul Madjid yang bunyinya:

صَلاَةٌ النَّهْضَتَيْن

اَللّٰهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ بِكَ أَنْ تُصَلِّيَ وَتُسَلِّمَ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰی سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلٰی اٰلِهِمْ وَصَحْبِهِمْ أَجْمَعِيْنَ وَأَنْ تُعَمِّرَ نَهْضَةَ الْوَطَنِ وَنَهْضَةَ الْبَنَاتِ بِفُرُوْعِهِمَا اِلٰی يَوْمِ الدِّيْنِ وَأَنْ تَنْصُرَنَا وَتَفْتَحَ عَلَيْنَا وَتَرْزُقَنَا وَتَحْفَظَنَا وَتَغْفِرَلَنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ يَا اللّٰهُ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ لٓا إِلٰهَ إِلَّا اَنْتَ

Artinya:

Duhai Allah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu, dengan ke-Agungan-Mu, agar Engkau berkenan mencurahkan shalawat dan menyampaikan salam kepada Sayyidina Muhammad saw. Shalawat salam yang sama juga moga kau berkenan melimpahkannya kepada seluruh nabi dan para rasul. Demikian pula kepada keluarga dan sahabat mereka semuanya. Duhai Pemilik Keutamaan, memakmurkanlah Nahdlatul Wathan dan Nahdlatul Banat beserta cabangnya (madrasah, sekolah, perguruan tinggi, organisasi, majelis serta segala amal usahanya) sampai hari kiamat. Duhai Robby, tolonglah kami, bukakan (jalan kemudahan) bagi kami, berikan kami (limpahan) rezeki, pelihara kami, ampuni kami, juga untuk seluruh kaum muslimin (dimanapun mereka berada). Duhai Tuhan Yang Maha Hidup, Yang Maha Terus Menerus Mengurus Makhluknya, (kami bersaksi) tiada Tuhan selain Engkau.

Nama shalawat ini adalah Shalawat Nahdlatain. Nahdlatain artinya dua pergerakan. Nahdlatain adalah sebutan untuk madrasah pertama dan kedua yang didirikan oleh Maulana Syaikh. Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI).

Inilah sholawat yang pertama kali diperkenalkan oleh Maulana Syaikh. Shalawat Nahdlatain disusun pada tahun 1947. Shalawat inilah yang pertama dikenal dan merupakan selawat yang paling dikagumi oleh Maulana Syaikh. Shalawat ini adalah shalawat yang menjadi andalan dalam setiap kegiatan. Apa saja selalu shalawat Nahdlatain. Seorang tokoh wirid menyebutnya sholawat Nahdlatain sebagai pasak semua selawat. Bacaan umpan pada saat pembuatan minyak obat.

Shalawat ini disusun di Masjid Nabawi Madinah, tepatnya di Raudhah dan diterima oleh Rasulullah saw. Saat disusun itu juga shalawat ini digantung di makam Rasul. Dalam bahasa sederhananya, Nabi menyatakan penerimaannya dengan bahasa: “ya, begitu sudah.”

Inilah shalawat yang langsung tanpa perantara. Langsung kepada Allah. Langsung kepada Nabi. Tidak ada selawat seperti ini sehingga disebut sebagai shalawat terhebat.

Shalawat ini dikenalkan Maulana Syaikh dengan nama sholawat Informasi. Shalawat ini adalah sarana komunikasi langsung dengan Nabi. Dengan shalawat ini benar-benar nyata mukasyafah atau terbukanya hal-hal yang tidak nyata.

Informasi juga bermakna bahwa selawat Ini bukan saja untuk Nabi Muhammad tetapi untuk seluruh Nabi dan Rasul. Shalawat Nahdlatain adalah informasi ke seluruh alam (Maulana Syaikh, Kamis 29-8-1414/10-2-1994). Inilah sholawat paling istimewa.

Sumber: Buku “Shalawat Nahdliya” (Penghimpun: Majlis al-Aufiya’ wal Uqola’)