NW ONLINE – Berikut adalah teks Nazom Batu Ngompal ciptaan Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Abul Barokat wannafahat.
NAZHOM BATU NGOMPAL
(Sya’ir Batu Terapung)
“Nadzom Batu Ngompal” kalau di-Indonesia-kan menjadi ‘Sya’ir Batu Terapung’.
‘Nadzom’ dari bahasa Arab yang berarti syair, ‘ngompal’ dari bahasa Sasak yang berarti terapung.
‘Batu’, adalah ‘batu mutiara’, ‘batu permata’ atau ‘batu’ yang sangat mahal harganya. ‘Batu’ mutiara terpendam di dasar samudera. Untuk memperolehnya harus memiliki kemampuan dan semangat yang tinggi dengan keahlian khusus. ‘Batu’ yang mahal itu adalah ‘kaidah ilmu tajwid’ yang harus dipelajari dengan tekun, rajin (tidak malas), di bawah bimbingan guru yang ahli dalam bidang ilmu tajwid. Kalau tidak tekun atau salah memilih guru maka akan gagal menguasai ilmu tajwid.
Jadi makna ‘Batu Ngompal’ adalah keberhasilan seorang murid menguasai kaidah-kaidah ilmu tajwid sehingga ia mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Orang yang membaca Al-Qur’an dengan bacaan ‘qobih’ (buruk) diancam oleh hadits yang shohih bahwa “Al-Qur’an itu sendiri yang akan melaknatnya.“
NAZOM BATU NGOMPAL
Belajar olehmu tajwid yang shohih
Karena Qur’an turunnya fasih
Jangan membaca bacaan qobih
Takut ancaman hadits yang shohih
RAJIN BERGURU PADA AHLINYA
Baca olehmu bacaan Jibrila
Jangan membaca bermain gila
Firman Ilahi di dalam Tanzila
Warottilil Qur’an Na Tartila
RAJIN BERGURU PADA AHLINYA
Jaranglah pandai membaca Qur’an
Kebanyakan asyik tidak karuan
Malu berguru tajwidnya Qur’an
Besar kepala takut teguran
RAJIN BERGURU PADA AHLINYA
Ayo hai saudara ayo hai saudari
Tuntutlah ilmu setiap hari
Jangan bermegah ke sana ke mari
Agar selamat belakang hari
RAJIN BERGURU PADA AHLINYA
Kata fakir yang mengharap rahmat Tuhan
(Khadimu Thullabin bi Nahdlatil Wathan)
Alhamdulillahi dengan sholat salam
Atas Muhammad Penghulu kullil anam
Wa’alihi dan Sahabatnya yang nujum
Dan (Tabi’in) dan Muslimin dengan umum
(Wa ba’du) ini terjemah Melayu
Untuk anak yang (mubtad) berguru
Anak Sasak Bangsaku Indonesia
Pada hukum tajwid kitab yang mulia
Diterjemah dari (nazhom) yang bernama
(Tuhfatul Athfall) kitab yang utama
Dinamakan (Nazhom) Batu Ngompal atas
Air otak murid rajin tidak malas
Moga-moga (nazhom) ini bermanfaat
Bagi umum di dunia (wa) akhirat
HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN
“Inilah Keterangan Segala Hukum Nun Mati dan Baris Dua / (Tanwin)”‘
Tsabit bagi nun yang mati dan (tanwin)
Empat hukum maka bacalah (tabyin)
Yang pertama hukumnya (Izhhar Halqi)
Jika datang sebelum (hurufil halqi)
Enam huruf yaitu (hamzun ha-`u)
(Ainun wa ha-un tsumma gainun kha`u)
Yang kedua nama hukumnya (ldghom)
Di (yarmaluna) tersusun nyata enam
Huruf ini (qismani) bila bertemu
(Idghom Bighunnatin) hurufnya (yanmu)
Tapi jika pertemuan di kalimah
Satu (ka shinwanin wa dunya) tertegah
Yang kedua (Idghom Bighairi Ghunnah)
Dalam huruf (rol) terdapat fahamlah
Ketiganya (iqlabu ‘indal baa ‘i)
Suara mim dengung sama (ikhfaa ‘i)
Hukum keempat dinamakan (Ikhfa’)
Pada huruf yang (baqiyah minal hija’)
Lima belas hurufnya terbilang terang
Cukup pada awal (kalim bait) yang datang
(Shif dza tsana kam ja da syakhshun qod sama
dum thoyyiban zid fi tuqan dlo’zho lima)
HUKUM MIM DAN NUN YANG BERTASYDID
“Keterangan Segala Hukum Mim dan Nun yang Bersepedu Keduanya”
(Mi-mun wa nu-nun syuddida) dengung keras
Dinamakan (Ghunnah Musyaddadah) jelas
HUKUM MIM SUKUN (Keterangan Segala Hukum Mim yang Mati)
Mim yang mati bila datang sebelum (hija)
Selainan alif katanya ‘Ulama
Maka hukumnya terdapat tiga rata
(Ikhfa `u Idghomun wa Izhharun) nyata
Yang pertama bernama (Ikhfa Syafawi)
Datangnya (qoblal-ba`i) terketahui
Yang kedua (idghom bi mitsliha) ada
Lah namanya (Idghom Shagir) hai pemuda
Yang ketiga (Izhhar) pada (baqiyyah)
(Min ahrufin) dinamakan (syafwiyyah)
Awas jangan (ikhfa) pada (wawin wafa’)
Karena dekat dan bersatu jangan lupa
HUKUM LAM AL DAN LAM FI’IL
“Keterangan Segala Hukum Lam Al dan Lam Fi’il”
(Lam al) dua hal pemuda dan pemudi
Yang pertama (izhhar) hurufnya terjadi
Empat belas maka fahamkan (ramzah)
Di (ibghi hajjaka wa khof ‘aqimah)
Yang kedua wajib di (idghom) kan dalam
Empat belas pula (rumuz) nya di dalam
(Thib tsumma shil rahman tafudz dlif dza ni’am
Da’su’a dzannin zur syarifan lil karom)
(Lam) pertama dinamakan (qamriyah)
(Lam) kedua dinamakan (syamsiyah)
Izhhar nyatalah lam (fi’lin muthlaqon)
Seperti (qul na’am wa quina waltaqo)
IDGHOM MITSLAIN, MUTAQORIBAIN DAN MUTAJANISAIN
“Keterangan Dinamakan Idghom Mitslain, Idghom Mutaqoribain, ldgom Mutajanisain”
Dua huruf jika akur pada (shifat)
Dan (makhrajin mislani) yakni sepakat
Jika dua (makhraj) datang berhampiran
Dan di (shifat) bersalahan dinamakan
(Mutaqaribain) tapi jika bersamaan
Di (makhraj) dan di (shifat) bersalahan
Dinamakan (mutajanisain) jika mati
Awal huruf (idghom shagir) didapati
Jika dua hurufnya berbaris benar
Lah namanya (idghom kabir) yakni besar
PEMBAGIAN MAD
“Keterangan Segala Bagian Mad, Yakni Memanjangkan Suara Pada Bacaan (Kalimah)”
Dan (mad) ada (ashli) ada yang (far’i)
Yang pertama dinamakan (thobi’i)
Tidak dihentikan atas sebab datang
Dengan tiadanya huruf tak terdatang
(Muthlaq) huruf lainnya (hamzah aw sukun)
Mengiringi (mad fathobi’i yakun)
(Mad) ke dua (far ‘iyyun) terhenti atas
(Hamzah) atau (sukun) semata-mata pas
Hurufnya tiga tersusun pada lafadz
(Wa yin) di (nu hi ha) misalnya terhafazh
(Jar) sebelum (ya dhom) sebelum (wa win qoth)
(Fathah) tetap sebelum (alif) mesti syarat
Jadi huruf (lin ya) sama (wa win) rata
(In sakana) dan sebelum (fathah) nyata
HUKUM MAD BERSAMA HAMZAH
“Keterangan Segala Hukum Mad Bila Beserta Dengan Hamzah”
(Mad) di dalam Qur`an suci tiga hukum Itu
(7-wuju bu wal jawa zu wal luzum)
(Mad wajibun muttashilun) bila jitu
(Hamzah) mengiringi (mad) di kalimah satu
(Mad jaizun munfashilun) dua (wajah)
Bila mana masing-masing di (kalimah)
Bersamaan (in ‘a’rodhos sukunu)
Pada waqaf seperti (nasta’i nu)
Bila ada (hamzah) datang mendahulu
(Mad) ternamalah (mad badal ka-‘amanu)
(Mad ladzimun) jika (alif sukun) tetap Mengiringi
(mad) di (washol) dan di (wakof)
PEMBAGIAN MAD LAZIM (Keterangan Segala Bagian Mad Lazim)
Empat cukup keterangan (mad ladzimu)
Karena ada (harfi) ada yang (kilmi)
Masing-masing (mukhoffafun mutsaqqolun)
Maka ini empat nyata (mufassholun)
Maka jika di kalimah (sukun) datang
Serta huruf (mad) bernama (kilmi) terang
Jika pada huruf (tsulatsi) terdapat
(Mad) menengahi namanya (harfi) tepat
Jika di-(idghom) kan (mutsaqqolun) nyata
Jika tidak maka (mukhoffafun) rata
(Mad ladzimu harfi) pada awal surah
Di delapan huruf adanya terdapat
Kumpul pada katanya (kam ‘asal naqosh)
Dan (‘ain) dua wajah nyata (mad)-nya (akhos)
Dan yang lain huruf (tsulatsi) ta’ alif
(Mad)-nya (thobi’i) dibaca satu alif
Itu pula dalam (fawa tihus suwar)
Kumpul di (hayyun tho hirun) nyata benar
(Majmu’ fawa tihus suwar) empat belas
Shilhun suhairun man qotho’aka) hai awas
Cukup dengan (hidayatillahish shomad)
(Nadzom) Batu Ngompal atas yang di (ghosod)
(Bermi) menterjemah dengan (rojaz) Arab
Dan terhias dengan (lisan) orang Arab
Diterjemah oleh otak luar (jasad)
Tahun tetap tanpa fikirkan di (jasad)
Wahai adik hai saudara hai saudari
Coba ukur ini syair kanan kiri
(Mustaf ilun mustaf ilun mustaf ilun)
(Mustaf ilun mustaf ilun mustaf ilun)
Moga Tuhan yang bersifat (Rahman Rahim)
Mengurnia faham jelas jadi ‘alim
Puji Ilahi dan (shalat) serta (salam)
Atas Nabi dan semua (‘alat tamam)