NW Online | Senin, 11 Maret 2019 05:00
Dalam riwayat-riwayat hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, banyak kita temukan sabda beliau bahwa kebanyakan penghuni neraka itu adalah dari kalangan kaum wanita. Namu bagi seorang wanita masuk surga itu sebetulnya sangat mudah bahkan seorang wanita shalehah itu bisa memasuki surga melalui pintu mana saja hanya dengan memenuhi 4 keriteria.
Dalam kitab karya Al-Maghfurlah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Al-Anfanany yaitu kitab Al–Ad’iyyah wa al-Manzumatu ad-Diniyyah pada bagian al-Unsyudatu al-Wathaniyyah (lagu-lagu perjuangan NW yang berjudul BANIN BANATKU) disebutkan:
Surganya wanita adalah empat
Bakti suami dan rajin shalat
Rajin puasa jaga aurat
Itulah dia kunci yang tepat
Barangkali sering kita mendengar kisah seorang sahabiyyah (sahabat perempuan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang tidak pernah keluar rumah sama sekali kecuali atas izin dari suaminya. Hal itu istiqomah ia lakukan bahkan ketika ia mendapatkan kabar tentang wafatnya sang ayah, ia tidak pulang ke rumah orang tuanya untuk bertakziyah karena ia belum mendapatkan izin dari suaminya dikarenakan sang suami belum pulang ke rumah.
Saat itu banyak orang yang menghujat sikapnya karena ia tidak datang bertakziyah atas wafatnya sang ayah, namun ternyata kabar ini sampai kepada Rasulullah kemudian Rasulullah mengatakan kepada wanita tersebut bahwa ia menjadi ahli surga dan ayahnyapun masuk surga dikarenakan ketaatannya kepada sang suami.
Empat keriteria wanita yang dengan mudah memasuki surga melalui pintu mana saja yang ia mau, hal ini tergambar melalui sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,
اذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها وحفظت فرجها واطاعت زوجها قيل لها ادخلى الجنة من اي ابواب الجنة شئت (رواه احمد)
Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke dalam surga melalui pintu manapun yang engkau mau.” (HR. Ahmad) Wallahu a’lamu bis shawab